Armadaberita.com, Mandailing Natal – Konferensi ke-VI Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, resmi menetapkan KH. Mustafa Bakri Nasution sebagai Ketua PCNU Madina untuk masa khidmat 2025–2030. Ia terpilih secara aklamasi dalam forum yang digelar di Aula Perpustakaan Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Senin (6/10/2025).
Dari 21 Majelis Wakil Cabang (MWC) yang telah terbentuk di 23 kecamatan di Kabupaten Madina, sebanyak 18 MWC hadir dan secara bulat mengusulkan nama KH. Mustafa Bakri Nasution untuk kembali memimpin NU Madina.
“Dari 18 MWC yang hadir, semuanya mengusulkan nama Ayahanda KH. Mustafa Bakri Nasution. Namun kami tetap membuka kesempatan jika ada calon lain yang ingin maju,” ujar Sulhan Hamid H. Lubis selaku pimpinan sidang Konferensi ke-VI NU Madina.
Beberapa jam setelah pembukaan pendaftaran, panitia dan pimpinan sidang memutuskan menetapkan KH. Mustafa Bakri Nasution secara aklamasi karena tidak ada calon lain yang diajukan.
“Karena tidak ada lagi nama lain yang mendaftar, maka kami menetapkan Ayahanda KH. Mustafa Bakri Nasution sebagai Ketua NU Madina masa khidmat 2025–2030,” kata Sulhan yang disambut seruan “Alhamdulillah” dari seluruh peserta konferensi.
Dalam sambutannya, KH. Mustafa Bakri Nasution menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang kembali diberikan kepadanya. Ia mengajak seluruh pengurus dan warga Nahdliyyin di Madina untuk terus menjaga semangat kebersamaan dalam meneguhkan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah.
“Terima kasih atas amanah ini. Semoga Allah SWT selalu melindungi langkah kita dalam menyiarkan Ahlussunnah wal Jama’ah di tengah masyarakat Mandailing Natal,” ujar cucu dari Almarhum Syeikh Mustafa Husen Nasution, pendiri NU Sumatera Utara sekaligus Pesantren Musthafawiyah Purba Baru.
Konferensi ke-VI NU Madina juga dihadiri oleh perwakilan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatera Utara, yakni Dr. Masdar Limbong, Muas Daulay, dan Akmal Marzuki Harahap, untuk memastikan jalannya proses sesuai AD/ART organisasi.
Kegiatan berjalan lancar dan penuh kekeluargaan, mencerminkan soliditas para pengurus NU di Kabupaten Mandailing Natal dalam menjaga marwah organisasi dan melanjutkan perjuangan para ulama pendiri.











