Medan, ArmadaBerita.Com
Seorang pelaku komplotan perampok bersenjata tajam (Sajam) terbujur kaku di RS Bahayangkara Medan usai tubuhnya ditembus timah panas polisi, Kamis (20/2/2020) sore.
Pelaku yang memilik tato di dada dan kedua lengannya itu bernama, Mhd. Mukmin Mustakir alias Kiki (22) warga Jalan Camar 13, Kelurahan Tanggung Bongkar, Kecamatan Medan Area.
Selain menembak mati Kiki, Tim gabungan Polrestabes Medan dan Polsek Medan Baru, juga meringkus, Adi Syahputra Manullang (28) warga Jalan Datuk Kamu, Pasar III Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan.
Dari kedua pelaku, petugas mengamankan barang bukti milik pelaku yang digunakannya saat beraksi seperti; pisau panjang yang bersarung bersi bulat seperti tongkat, Clurit, dan sepeda motor Honda Beat Street warna Putih BK 2010 AHA.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Jhonny Eddizon Isir didampingi Kapolsek Medan Baru, Kompol Martuasah Tobing saat merilise kasus tersebut di RS Bhayangkara Medan, menyebut, pengungkapan dan penangkapan kasus perampok tersebut merupakan kerjasama dari Polrestabes Medan dan Polsek jajaran, terkait kasusu menonjol yang sudah dilancarkan pelaku di beberapa wilayah baru-baru ini.
Teranyar, kasus yang menimpa, pria berusia 60 tahun bernama, Wakit, warga Dusun I, Desa Ujung Serdang, Kecamatan Tanjung Morawa. Pria pekerja pabrik plastik ini nyaris tewas ditebas klewang oleh dua orang kawanan begal yang memepet dan merampas sepeda motornya di Jalan Tritura, Under Pass Titi Kuning Medan, pada Selasa (7/1/2020) lalu, sekira pukul 05.30 WIB.
Salah satu pelakunya adalah Kiki yang tewas ditembak polisi. Sementara temannya yang bertugas sebagai joki, masih diburon dan polisi belum mau membeberkan identitasnya.
Selain kehilangan sepeda motor Honda GL Pro BK 4002 FF, Sakit juga terpaksa dilarikan ke RS Mitra Sejati Medan karena mengalami luka bacok disebelah kanannya, hingga harus menjalani oprasi.
Sementara korban lainnya adalah kakak beradik bernama, Tiur Elisabeth Purba (20) dan Fitri Yaningsing Purba (19). Kedua pekerja pekerja ponsel yang tinggal di kawasan Jalan Jamin Ginting Medan ini, menjadi korban perampokan oleh salah seorang pelaku yang masih dalam kelompok Kiki Cs.
Kedua remaja wanita itu dirampok oleh, Adi Syahputra Manullang dan temannya, rekannya yang masih DP dan dirahasiakan polisi.
Dari salah satu pelaku itulah, Kiki berhasil dilacak dan ditangkap polisi disekitar rumahnya. Namun saat dilakukan pengembangan guna menunjukan pelaku lainnya serta barang bukti hasil kejahatan, polisi terpaksa menembak mati pelaku karen melawan dan mengancam keselamatan petugas.

“Dengan kejadian ini saya menghimbau kepada masyarakat kota Medan agar tidak memakai perhiasan menonjol dan Handphone ketika berada di jalan. Dan ini merupakan program Kapoldasu bahwasanya, tidak ada ruang dan tempat di kota Medan terhadap pelaku kejahatan,” tegas Kapolrestabes Medan.
Mendapat kabar dari polisi mengenai kematian, korban Wakit berucap terimakasih kepada Polda Sumut, Polrestabes Medan dan jajarannya karena telaheringkus beberapa pelakunya.
Pun begitu, ia mengaku belajar ikhlas atas kejadian itu dan tak dendam dengan pelaku, apalagi salah satu pelakunya yang melukainya telah tewas ditembus timah panas polisi.
“Saya sudah bernazar kalau pelakunya ditangkap baik hidup maupun mati, saya akan mencium tangannya. Dan tadi sudah saya lakukan sewaktu masuk ke kamar jenazah. Itu saya lakukan supaya saya tidak dendam dan ikhlas dan tidak merasa bersalah,” tutur Wakit, sebelum dimulainya paparan kasus tersebut dihadapan wartawan di kantin depan IGD RS Bhayangkara Polda Sumut.
Sementara itu, korban lainnya, Tiur Elisabeth Purba (20) dan Fitri Yaningsing Purba (19) saat diwawancarai wartawan mengaku dirampok oleh Kiki dan temannya (masih DP) saat keduanya baru selesai sarapan pagi dan berada di Jalan Sei Padang, Gang Berkah, Medan Baru, Selasa (18/2/2020) sekira pukul 10.00 WIB.
“Saat itu pas turun hujan, pelaku yang kami tandai ini (Kiki) naik speda motor jenis metik menghampiri kami dan mengatakan ‘hujan..hujan’ kami tak hiraukan karena kami tidak kenal. Tiba-tiba dia (Kiki) memegang bahu dan menyorong adik aku ke dinding salah satu rumah warga sambil mengancam dengan pisau,” aku keduanya.
Melihat adiknya ditodong pisau, wanita asal Jalan Perkebunan Ajamu, Labuhan batu ini, tak bisa berbuat banyak. Dengan gerak cepat, pelaku mengambil HP Asusu milik keduanya. Setelah lepas dari cengkraman pelaku, korban lalu teriak minta tolong.
“Mereka melarikan diri, kami berteriak-teriak minta tolong sambil berlari ke rumah warga, saat itu mungkin karena ketakutan salah satu pelaku yang menyetir sepeda motor langsung tancap gas meninggal temanya yang bernama Ady Syahputra. Terus si Ady pun berlari dan saat itulah ia ditangkap warga,” bebernya. (Nst)











