ArmadaBerita.Com – Di usia 33 tahun, Dr. Toni Nasution, M.Pd, telah mengukir prestasi gemilang yang menginspirasi banyak kalangan. Lahir di Palopat Maria pada 12 Maret 1991, ia dikenal sebagai akademisi, penulis produktif, dan tokoh organisasi yang aktif.
Dengan latar belakang dari keluarga sederhana, putra ke empat dari lima bersaudara pasangan, Maradian Nasution dan Masnila Harahap ini mampun menyelesaikan pendidikannya sampai meraih gelar Doktor. Meski sebagai anak petani, suami beristrikan Parida Harahap, M. Si yang telah memiliki dua putra ini melewatinya dengan kokoh.
Sebagai seorang anak, Dr. Toni tak lupa mengucapkan terimakasih kepada orang tua. “Ini sebenarnya adalah hadiah terbesar buat ayah dan ibu saya. Karena niat saya hanya ingin membanggakan kedua orang tua,” kata Dr. Toni.
Dengan dukungan dan semangat yang tekun itu, Dr. Toni mampu menempuh studi S-1 di UIN Sumatera Utara (2010-2015), S-2 di Universitas Negeri Padang (2015-2017), dan menyelesaikan S-3 di UIN Sumatera Utara pada 2024. Disertasinya berjudul “Manajemen Program Ma’had dalam Membangun Karakter Mahasiswa” menjadi bukti kepeduliannya terhadap pembentukan karakter pemuda melalui pendidikan Islami.
“Bapak dan ibu profesor di depan saya ini lah yang membimbing saya sehingga saya bisa berdiri di tempat ini,” ucap Dr. Toni saat pelaksanaan Sidang Promosi Doktor beberapa waktu lalu di hadapan ayah dan ibunya.
Pada sidang Promosi Gelar Doktor itu, Dr. Toni mengucapkan banyak terimakasih kepada para pembimbing dan penguji yang sudah dianggapnya sebagai orang tua angkat. “Terimakasih bapak dan ibu Guru Besar kami yang telah membimbing dan mengajarkan saya. Keluarga saya sangat senang dan terharu saya bisa berdiri di sini, karena mereka nggak pernah melangkahkan kaki di perguruan tinggi, mereka hanya mengenyam di tingkat SMA, itu semua karena keterbatasan ekonomi,” tuturnya.
Dr. Toni juga mengisahkan banyak bantuan dari para pembimbing dan pengujinya itu, baik moril maupun materil. “Mereka juga yang membantu mensupport saya, sampai saya nggak tau memikirkan uang kuliah dari mana, yang penting saya bisa kuliah dulu sampai melanjutkan S3 ini,” ungkap Dr. Toni menjelaskan kepada kedua orang tua, istri dan keluarganya yang hadir di sidang itu.
Dr. Toni juga aktif menulis buku dan jurnal ilmiah yang membahas pendidikan, Pancasila, hingga manajemen pendidikan. Beberapa karya bukunya, seperti “Konsep Dasar IPS” dan “Pendidikan Kewarganegaraan”, telah menjadi referensi penting di dunia akademik. Di bidang penelitian, ia kerap membahas isu-isu strategis seperti nilai-nilai luhur Pancasila dan inovasi pembelajaran berbasis karakter.
Sebagai sosok yang tak hanya bersinar di dunia akademik, Dr. Toni juga aktif di berbagai organisasi. Ia menjabat sebagai Sekretaris LAKPESDAM PWNU Sumut, Ketua Umum Ikatan Alumni PGMI UIN SU, dan Pembina Persatuan Mahasiswa Padangsidimpuan (PEMAPASID). Keaktifannya menunjukkan komitmennya dalam membangun jaringan dan memperjuangkan kemajuan pendidikan serta masyarakat.
Dalam perjalanan karier, Dr. Toni pernah menjadi Kepala SMP Islam Terpadu Al-Afkari (2017-2020), Dosen STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara, dan kini aktif mengajar di UIN Sumatera Utara serta Institut Teknologi Sawit Indonesia.
“Saya percaya pendidikan adalah kunci untuk membangun generasi yang berkarakter dan tangguh. Apa yang saya capai adalah bentuk tanggung jawab untuk terus memberikan manfaat,” ujarnya dengan rendah hati.
Dengan motto hidup “Inna shalati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi rabbil’alamin”, Dr. Toni terus memotivasi generasi muda untuk berjuang mengembangkan diri. Dedikasinya di berbagai bidang menjadi bukti bahwa seorang putra daerah dari latar belakang ekonomi dan keluarga sedergana bisa membawa perubahan besar bagi masyarakat dan bangsa. (Red)
Klik subscribe, untuk mendapatkan pemberitahuan informasi terbaru.