Nipah atau Nypa fruticans (Thunb.) Wurmb adalah anggota suku Palmae, tumbuh di sepanjang sungai yang terpengaruh pasang surut air laut dan tumbuhan ini dikelompokkan pula dalam ekosistem hutan mangrove. Jenis ini tumbuh rapat berkelompok, seringkali membentuk komunitas murni yang luas di sepanjang sungai dekat muara hingga sungai dengan air payau.
Buahnya membulat seperti buah pandan dengan panjang bonggol hingga 45 cm. Sebaran jenis ini utamanya di daerah equator, melebar dari Sri Langka ke Asia Tenggara hingga Australia Utara. Luas pertanaman nipah di Indonesia diperkirakan 700.000 ha, merupakan nipah yang terluas dibandingkan dengan Papua Nugini (500.000 ha) dan Filipina (8.000 ha). (Source: Endro Subiandono Dkk. Jurnal Penelitian Hutan Dan Konservasi Alam. 2011).
Di beberapa negara seperti Malaysia , Singapura dan Filipina, nipah ini telah lama dimanfaatkan sebagai gula, cuka dan alkohol. Nipah mempunyai potensi baik sebagai sumber pemanis, produksi alkohol dan cuka. Gula yang dihasilkan biasanya dalam bentuk sukrosa dengan kadar antara15 – 20 %.
Bentuk gula yang dihasilkan adalah dalam bentuk cairan, maka tidak ada masalah dengan residu atau ampas sebagaimana pada tebu. Nipah juga meupakan jenis yang cepat tumbuh walaupun pada kemampuan lahan yang tidak cocok untuk jenis-jenis tanaman lain.
Manfaat lain dari nipah adalah daunnya yang telah tua bisa dibuat atap rumah. Sedangkan daun muda dibuat dinding rumah yang dikenal dengan nama kajang, juga dianyam untuk tikar dan tas, bahkan dipakai untuk klobot pembungkus rokok.
Lidi pun bisa dibuat sapu atau anyam- anyaman dan tali. Selain itu pelepah daun nipah mengandung selulosa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pulp atau bubur kertas. Buah mudanya yang disebut tembatuk dapat dijadikan kolang kaling. Buah yang tua bisa ditumbuk untuk dijadikan tepung roti.
Di daerah Kalimantan arang dari akar nipah ini digunakan untuk obat sakit gigi dan sakit kepala. Nipah juga digunakan sebagai obat penyembuh luka. Telah ada beberapa penelitian yang menyimpulkan bahwa ekstrak nipah menyebabkan percepatan pemulihan hati yang rusak dengan mekanisme anti inflamasi yang belum diketahui.(Source: Evi Sribudiani. Jurnal Ilmiah Pertanian. 2007)
Karakteristik Umum Nipah (Nypa Spp)
Nipah adalah sejenis palm (palma) yang tumbuh berasosiasi dengan mangrove di daerah pasang surut air laut. Di beberapa negara lain, nipah ini dikenal dengan nama Attap palm (Singapura), Nipa palm (Filipina). Batang pohon nipah menjalar di tanah, namun batang ini terendam lumpur dan hanya roset daunnya yang muncul di atas tanah, sehingga nipah nampak seolah tidak bercabang.
Daun nipah majemuk khas palma, dengan helai-helai daun berbentuk pita, tegak atau hampir tegak, menjulang hingga mencapai tinggi 9 m diatas tanah.
Buah palma nipah ini berbentuk ovak gepeng, coklat kemerahan, terkumpul dalam kelompok rapat menyerupai bola berdiameter sekitar 25 cm.
Buah yang masak gugur ke air dan mengapung mengikuti arus pasang surut atau aliran hingga tersangkut di tempat tumbuhnya. Nipah tumbuh di bagian belakang hutan bakau, terutama di dekat aliran sungai yang memasok lumpur ke pesisir. Palma ini dapat tumbuh di wilayah yang berair agak tawar, sepanjang masih terpengaruh pasangsurut air laut.
Di tempat yang sesuai untuk pertumbuhannya, tegakan nipah membentuk jalur lebar tak terputus di belakang lapisan hutan bakau, kurang lebih sejajar dengan garis pantai. Nipah mampu bertahan hidup di atas lahan yang kering atau yang kering sementara air surut.
Penggunaan Nipah Oleh Masyarakat
Adapun manfaat dari keberadaan hutan nipah (Nypah spp) dan pemanfaatan nipah adalah sebagai berikut :
1. Habitat Ikan dan Udang
Ekosistem hutan nipah merupakan habitat bagi ikan, udang dan kerang. Ekosistem nipah ini sebagai tempat kehidupan (nursery ground) bagi ikan, udang dan kerang. Sebagai pertemuan antara air laut yang asin dan air sungai yang tawar, maka ekosistem hutan nipah memiliki keunikan dan merupakan ekosistem yang sesuai untuk tempat perkembangbiakan dan pertumbuhan berbagai spesies ikan dan udang.
2. Pemanfaatan Buah
Buah nipah yang muda (disebut tembatuk) dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan makanan (kolang kaling). Buah yang tua ditumbuk untuk dijadikan tepung roti. Disamping itu, buah nipah disadap sebagai bahan baku untuk pembuatan gula. Gula ini memiliki karakteristik yakni merupakan jenis gula reduksi yang mudah menjadi cokelat kalau terkena panas.
Kelebihan warna cokel Kelebihan warna cokelat yang diberikan oleh pemanis dari nipah ini adalah cita rasa gurih dan warnanya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuat produk yang berwarna coklat. Kelemahan gula dari nipah adalah walaupun hasilnya dalam bentuk gula pasir warnanya tidak putih sehingga tidak sesuai dalam campuran minuman seperti halnya konsumsi masyarakat pada umumnya
3. Pemanfaatan Daun Muda
Daun nipah yang muda dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan dinding rumah yang dikenal dengan nama kajang, juga dianyam untuk tikar dan tas. Disamping itu, daun nipah yang muda oleh masyarakat dapat dijadikan sebagai daun rokok yakni lembaran pembungkus untuk melinting tembakau. Daun nipah muda ini sebelumnya dikupas kulit arinya yang tipis, dijemur kering dan dipotong-potong sesuai ukuran rokok.
4. Pemanfaatan Daun Tua
Pemanfaatan daun tua oleh masyarakat digunakan sebagai bahan baku pembuatan atap nipah. Atap nipah ini digunakan oleh masyarakat sebagai atap untuk gubuk di sawah dan atap bangunan lain. Atap nipah memiliki keunggulan karena lebih menimbulkan udara lebih sejuk.
Harga 1 (satu) keeping nipah di masyarakat antara Rp 600 – Rp 700, sedangkan bahan baku daun nipah untuk pembuatan atap bila dijual ke tempat lain memiliki harga Rp 2.600 per ikat dengan 1 (satu) ikat bahan baku daun nipah dapat dibuat 8 (delapan) keeping atap nipah.
Pemaparan dari manfaat-manfaat dari Buah Nipah di atas merupakan ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk kita ketahui karena buah ini merupakan buah yang memiliki banyak manfaat baik itu bagi tubuh kita sebagai manusia maupun dalam membantu di kehidupan kita sehari-hari seperti di dalam pembangunan, makanan dan bahan masakan.
Penulis adalah Mahasiswa jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Sumatera Utara stambuk 2017 yang kini tengah menjalani masa pengabdian masyarakat dalam kelompok KKN 96.
Klik subscribe, untuk mendapatkan pemberitahuan informasi terbaru.