Nias, ArmadaBerita.Com
Dalam melaksanakan rangkaian kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumut bersama Forkom IJK Sumut serius meningkatkan edukasi dan literasi keuangan masyarakat di wilayah Sumatera Utara (Sumut).
Kali ini, kegiatan yang merupakan integrasi dari Program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) ini menyasar ke SMA Swasta Bintang Laut, Nias Selatan dan Komunitas Petani/Pengelola Tanaman Pisang di Kabupaten Nias yang berlangsung mulai 8-9 Oktober 2024.
Dengan mengusung tema kegiatan “Akses Keuangan Inklusif, Wujudkan Masyarakat Produktif”, Kepala OJK Sumut yang juga bertindak sebagai Pengarah Forkom IJK Sumut, Khoirul Muttaqien, menekankan kembali tujuan pelaksanaan kegiatan Bulan Inklusi Keuangan Tahun 2024 yaitu untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan masyarakat terhadap produk dan/atau layanan jasa keuangan.
“Peningkatan pemahaman dan pengguna produk atau layanan jasa keuangan ini bertujuan mempersempit gap antara Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan, yang pada akhirnya mendorong pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90 persen,” kata Khoirul Muttaqien.
Pada kegiatan yang diikuti oleh 208 siswa dan pengajar, Muttaqien juga menekankan pentingnya pemahaman terhadap pengelolaan keuangan sejak dini, sehingga para siswa dapat merencanakan dan menyiapkan kebutuhan finansial masa depan yang lebih terukur, baik, dan terarah, serta menghindari hal-hal yang dapat menghilangkan manfaat keuangan terencana antara lain Aktivitas Judi Online yang saat ini menjadi bahaya yang harus diatasi bersama.
Di lokasi dan peserta berbeda, Analis Senior Deputi Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Reza Leonhard juga menekankan hal senada dengan Kepala OJK Provinsi Sumatera Utara.
Di hadapan 105 peserta yang terdiri dari komunitas petani pisang, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), dan Pengepul Pisang, beliau menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan pelaku usaha menjadi kunci keberhasilan dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Kabupaten Nias.
Hal ini juga selaras dengan arahan Pjs Bupati Nias, Yuliani Siregar, bahwa kegiatan Bulan Inklusi Keuangan ini perlu diapresiasi oleh semua kalangan karena bertujuan mulia. Diantaranya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan, khususnya para petani/pengelola hasil tanaman pisang. Di mana produk Pisang menjadi prioritas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di Nias karena nilai jual pisang akan meningkat, dan menciptakan peluang yang lebih besar bagi petani dan pelaku usaha di Kabupaten Nias.
Selain itu, Direktur Utama PT BPD Sumatera Utara, Babay Parid Wazdi, juga menyampaikan bahwa skema dan produk/layanan pembiayaan yang tepat, dan akses modal yang cukup, akan menjadi elemen penting dalam mendukung upaya hilirisasi.
Untuk mendukung komprehensifitas kedua kegiatan dimaksud, turut disediakan Mini Expo Industri Jasa Keuangan yang diikuti oleh berbagai bidang jasa keuangan, antara lain Bank Sumut, Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, BPJS Ketenagakerjaan dan Pegadaian.
Rangkaian kegiatan Bulan Inklusi Keuangan yang dilaksanakan secara bersamaan oleh OJK Sumut bersama Forkom IJK Sumut telah hadir di 4 kabupaten yaitu Kabupaten Labuhanbatu, Kabupaten Karo, Kabupaten Nias, dan Kabupaten Nias Selatan.
Untuk akumulasi sementara jumlah pembukaan rekening dana pihak ketiga di 4 Kabupaten tersebut sebanyak 111 rekening dengan nominal sebesar Rp157.910.000, dan jumlah pembiayaan sebanyak 4 rekening dengan total sebesar Rp214.000.000, serta partisipasi pihak ketiga peserta kegiatan sebanyak 1.913 partisipan.
Sebagai informasi, peningkatan literasi dan inklusi keuangan merupakan amanah Undang Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK). Dalam hal ini, OJK bersama pemerintah melaksanakan percepatan pencapaian target inklusi keuangan nasional Tahun 2024 sebesar 90 persen. (Asn)