Percut, ArmadaBerita.Com
Meski dalam kondisi wabah virus Corona (Covid-19), namun keberadaan kusuk tradisional masih tetap beroprasi dan ramai serta menjamur di kawasan Kecamatan Percut Sei Tuan, Selasa (7/4/2020) siang.
Bila itu kusuk letih atau kusuk sebenarnya. Masyakat sangat senang. Namun banyaknya tempat kusuk yang memasang plank cantik sebagai penarik minat pengunjung, ternyata sebagai tameng.
Berkedok tempat kusuk tempat terapis, nyatanya bisa melayani nafsu pria hidung belang hingga disebut kusuk “Plus-Plus” oleh masyarakat.
Pasalnya, tempat kusuk letih itu diduga kerap dijadikan lokasih zinah alias seks ilegal. Betapa tidak, masuk di tempat kusuk tersebut memakai tarif yang lumayan dengan para terapis wanita mudah bahkan tak sedikit yang masih di bawah umur. Para terapis melayani setiap lelaki yang datang.
Keberadaa kusuk itu banyak ditemui di Jalan H. Anif, Desa Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan. Di sepanjang jalan tembusan ke Marelan, bisa juga ke Belawan tersebut, jumlah kusuk plus-plus itu hampir mencapai puluhan. Tak hanya disitu, dikawasan Pasar 12, Desa Bandar Setia juga banyak ditemukan.
Sebagai penarik, di depan tempatnya, pengelola biasanya menjadikan Ruko sewaan maupun rumah sederhana yang biasanya disewa pengelola sebagai lokalisasi kusuk plus-plus tersembunyi.
Sejak pagi bila belum ramai pria hidung belang, para wanita berbikini bahkan banyak yang menampilkan pakaian setengah telanjang berdiri di depannya. Mereka seakan terang-terangan seperti menjual diri.
“Udah terkenal itu bang, memang dikusuk, tapi bisa sekalian lah, macam gak tau aja abang. Walah marak wabah terjangkit virus corona, mereka terus buka. Yang datang pun kadang naik mobil dan sepeda motor. Cewek-ceweknya masih muda dan cantik serta ramah. Kalau ada duit, siaoa yang gak tergiru,” kata, Juni, warga yang tinggal di Desa Sampali itu juga.
Tak hayal, bila kita melintas mengendarai kendaraan dengan pelan dan memperhatikan ke arahnya. So pasti ditegur ramah. Yang pengen tau boleh coba mendatanginya. Mereka biasa buka dari pagi hingga malam.
“Singgah bang, kusuk,” kata salah salah seorang wanita muda di salah satu tempat kusuk di Jalan Haji Anif, Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan, saat dihpiri wartawan.
Karena penasaran dan mencoba menampik isu negatif tentang lokalisasi kusuk itu, awak media memberanikan singgah.
“Daftar dulu dikasir bang, untuk musuk biasa biayanya Rp 100 ribu,” kata wanita berparas ayu yang ditaksir berusia 17-20an tahun itu.
Namun belum lagi mengamini, wanita berparas ayu yang ditemani dua orang wanita muda lainnya yang diduga sebagai terapis juga, menjelaskan lebih detail dengan suara berbisik.
“Abang maunya kusuk gimana. Kalau plus, Rp 250 ribu sama Mbak yang itu (menunjuk ke arah teman wanitanya berambut panjang). Kalau gak sama saya aja, tapi Rp 500 ribu ya, saya kasih servis puas dech. Tapi pakai kondom dan gak usah oral ya,” ucap, wanita bertubuh montok itu.
Mendengar keterangannya, beberapa wak media sempat tersenyum, namun tak membuatnya curiga. Dengan alasan tak punya uang, akhirnya, awak media berlalu. Sejak motor diengkol, raut wajah para wanita itu terlihat mulai masam. Selanjutnya berlalu entah apa yang mereka bahas dengan mulut yang masih komat-kamit dilihat dari kejauhan.
Padahal, Pemerintah hingga seluruh instansi hingga kepolisian terus menghimbau masyarakat agar menutup tempat-tempat yang disinyalir berinteraksi masyarakat, berkumpul, tempat usaha, guna menghindari dan memutuskan rantai penyebaran virus Corona. Apalagi tempat yang diduga lokalisasi prostitusi.
Kemarin, Polsek Percut Sei Tuan, dibawah pimpinan Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Aris Wibowo, rajin menghumbau tempat jualan di wilayah hukumnya yakni di Jalan Mandala, Kelurahan Bantan Timur dan Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung, lalu melakukan pembubaran masyarakat yang berkumpul.
“Kegiatan pembubaran masyarakat ini sesuai UU RI NO. 2 TAHUN 2020 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Surat Perintah Kapolsekta Percut Sei Tuan No. Pol : Spirn/141/III/2020 tanggal 28 Maret 2020, tentang wabah Covid-19,” katanya.
Bahkan, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Jhonny Eddizon Isir, melalui Wakapolrestabes Medan, AKBP Irsan Sinuhaji saat menggelar konferensi pers nya, Senin (7/4/2020) menegaskan akan menindak tegas masyarakat yang berkumpul semassa situasi wabah virus Corona ini.
“Jangan berkumpul-kumpul selama wabah ini. Kami akan tindak tegas, kelompok pemuda, genk motor, dan lainnya. Turuti himbauan pemerintah agar selalu di rumah saja,” tegasnya, usai mengamankan 20 orang hasil razia yang berkumpul di wilayah hukum Polrestabes Medan. (Nst)
Klik subscribe, untuk mendapatkan pemberitahuan informasi terbaru.