Medan, Armadaberita.com – Dinas Perhubungan Sumatera Utara (Dishub Sumut) mempertegas upayanya dalam menekan angka kecelakaan di perlintasan sebidang, yang telah menjadi ancaman serius bagi keselamatan publik.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi D DPRD Sumut dan instansi terkait pada Selasa (13/8), Kadishub Sumut, Agustinus Panjaitan, menyampaikan keprihatinannya atas 279 kasus kecelakaan yang terjadi sejak 2018 hingga Juli 2024, yang sebagian besar terjadi di perlintasan tanpa penjagaan. Dari 279 kecelakaan itu, tercatat 72 nyawa melayang, 73 korban luka berat dan 145 luka ringan.
Agustinus menjelaskan, saat ini Dishub Sumut sedang menggencarkan sosialisasi keselamatan kepada masyarakat dan memastikan kompetensi petugas jaga palang pintu melalui sertifikasi. “Perlintasan sebidang adalah masalah serius yang memerlukan penanganan segera. Selain infrastruktur, peningkatan kesadaran dan disiplin masyarakat sangat krusial,” ujar Agustinus.
Ia mengatakan, Dishub Sumut telah menjalin kerja sama dengan Akademi Perkeretaapian Madiun untuk menyertifikasi penjaga perlintasan dengan harapan, langkah ini akan secara signifikan mengurangi angka kecelakaan.
Selain itu, Agustinus menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak lainnya dalam upaya mengatasi masalah ini. Kampanye keselamatan juga digencarkan dengan melibatkan tokoh agama dan masyarakat, agar kesadaran akan pentingnya keselamatan di perlintasan sebidang semakin meningkat.
Agustinus menambahkan, untuk delapan perlintasan kereta api di jalan provinsi, pihak telah melengkapi seluruh perlintasan dengan fasilitas keselamatan seperti rambu dan marka jalan. “Saat ini kami sedang membangun satu unit palang pintu perlintasan di ruas jalan DI Panjaitan, di Kota Tanjung Balai. Secara bertahap, kami akan lengkapi pada tujuh perlintasan di daerah lainnya,” imbuhnya.
Dalam pertemuan itu, Yahdi Koir Harahap, anggota DPRD Sumut, mendesak pemerintah untuk segera menutup perlintasan yang tidak terjaga dan mencari solusi bagi perlintasan liar (tidak terdaftar). Ia menyarankan penggunaan palang manual yang lebih efisien dengan melibatkan partisipasi masyarakat, sebagai solusi untuk mengakali biaya mahal pemasangan sistem palang otomatis.
Ketua Komisi D DPRD Sumut, Benny Sihotang, juga menyampaikan kritik terhadap Penjabat Gubernur Sumut Agus Fatoni yang dinilai belum memberikan solusi konkret untuk meningkatkan keselamatan di perlintasan sebidang. Benny menekankan bahwa perhatian saja tidak cukup tanpa disertai tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah krusial ini. “Atensi saja tidak cukup, perlu ada tindakan nyata. Supaya masalah ini ada solusi dan tidak lagi korban berjatuhan,” tegasnya.
Melalui berbagai upaya yang dilakukan, mulai dari peningkatan infrastruktur hingga pelatihan SDM, Dishub Sumut berharap dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat Sumatera Utara saat melintasi jalur kereta api, dan secara signifikan menurunkan angka kecelakaan di perlintasan sebidang.
RDP ini turut dihadiri Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Medan Jimmy Michael Gultom dan Vice President PT KAI Divre I Sumut Arie Fathurrochman. (Dedy Hutajulu)
Klik subscribe, untuk mendapatkan pemberitahuan informasi terbaru.