Deli Serdang, ArmadaBerita.Com
Hari Sabtu dan Minggu memang cocok buat keluarga yang pingin Holliday ke tempat wisata. Pada umumnya, warga Medan, Sumatera Utara lebih senang bepergian ke pantai atau tempat pemandian.
Sering warga Medan mengajak teman terutama keluarga dan family berangkat bareng (rombongan) ke kawasan tempat pemandian seperti Pantai Cermin di Deli Serdang, bahkan pemandian Sembahe di kawasan Kabupaten Karo.
Tapi kali ini, warga Medan tak harus jauh-jauh kesana jika ingin ke tempat pemandian. Karena dengan jangkuan dekat saja yakni, sekitar 30 menit dari kota Medan kita bisa menikmati sejuknya pemandian sungai Lau Seruai.
Sebenarnya memang ini aliran sungai dari Sibiru-biru, namun warga sekitar dan banyak orang menyebut sebagai pantai buih. Kok bisa? Ya, karena memang masyarakat pada umumnya sering ke pantai, Mereka acap kali menuju ke tempat pemandian dengan menyebutnya pantai.
Sedangkan nama buih, dikarenakan aliran sungai yang bertingkat (ada di ketinggian dan rendah) membuat pancuran deras dari aliran sungai ke bawah menimbulkan buih yang banyak. Bebatuan yang besar dan pasir membuat air kian jernih.
Bagian sungai Lau Seruai yang terletak di Desa Lantasa Baru, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang ini sudah ditata oleh warga setempat untuk pemandian umum.
Pemandian ini pun mulai banyak digandrungi masyarakat. Terutama keluarga yang membawa anak-anaknya. Sebab, kawasan aliran sungai ini memang terkenal jernih dan bersih, juga memiliki kedalaman yang hampir rata yakni terjangkau oleh anak-anak. Pun begitu ada juga sebahagian kedalaman yang digemari orang dewasa.
Meski begitu, dimanapun kita berada haruslah siga dan hati-hati menjaga anak. Apalagi arus sungai ini termaksud lumayan deras, namun ditepian yang cocok buat anak-anak sangat lah aman.
Selain bersih dan airnya jernih, panorama kawasan di sungai yang indah dikelilingi pepohonan dan kawasan perkebunan, sawah, serta tambak itu semakin membuat pengunjung ingin datang lagi.
Apalagi untuk menikmati mandi di sungai Lau Seruai atau Pantai Buih ini tak terlalu mahal. Pengunjung hanya merogok kocek Rp 10 ribu saja jika parkiran sepeda motor. Dua kali lipat untu roda empat.
“Cuma ini yang kami dapat dari parkiran ini. Kalau masuknya gratis,” kata dua orang pengelola parkir bersuku Karo ini ketika ditanyai wartawan.
Nantinya begitu masuk, pondok-pondok bagi keluarga sudah ada. Pengunjung hanya dipatok Rp 30 ribu menyewanya seharian, dan itu sudah termaksud dibentangnya tikar bersih. Bila memerlukan secangkir kopi dan teh manis, serta jajanan, di kawasan ini juga ada kedai yang menjualnya. Harganya normal dan terjangkau lho!
Nah, bagi yang belum pernah datang kesini, boleh lah di coba segera. (Nst)
Klik subscribe, untuk mendapatkan pemberitahuan informasi terbaru.