SPORT  

Pedayung Wanita Asal Medan Marelan Menatap Laga Porwil VI/2020

Share

Medan, ArmadaBerita.Com

Maharani Sarnia, pendayung kontingen Medan Marelan semakin matang menatap laga pada ajang Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) kota Medan, 21-28 Maret 2020.

Tatapan atlet binaan KONI Medan ini semakin optimis untuk memperbaiki waktu kayuhan dengan incaran medali emas. Arena adu prestasi antar atlet kota Medan ini membuat, Maharani semakin menambah jam terbang dan pengalaman untuk dituntaskan pada kejuaraan dayung lain hingga tingkat nasional.

Ombak dan gelombang laut Belawan sebagai ajang pertandingan tak membuat ciut nyali, cewek yang akrab disapa Rani ini untuk unjuk prestasi. Olahraga air dengan menguji adrenalin membuat dirinya semakin termotivasi terus berkiprah dalam olahraga dayung dengan impian menjadi atlet nasional.

Pendayung yang dilahirkan di Medan ini, mulai menggeluti dan mulai menyukai olahraga dayung ini merupakan salah satu kegiatan ekstra kurikuler di sekolahnya.

Bakat yang terpendam dalam diri Pelajar SMK Bahari Hangtuah Belawan ini dilirik pelatih dayung PODSI Medan, Ita Anggraini. Anak semata wayang ini mendapat tawaran dari pelatih PODSI Medan untuk bergabung menjadi atlet dayung kota Medan.

Ajakan tersebut disambut dengan tangan terbuka oleh Rani karena dirinya ingin memperdalam cara dan teknik yang baik untuk mendayung.

Atlet yang berdomisili di Jalan KL Yos Sudarso Medan ini spesialis dalam lomba dayung di ketegori Kayak 2 (K2).

Pada ajang Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan X/2018 dipercayakan sang pelatih untuk ikut bertanding. Laga perdana tersebut, Rani yang berpasangan dengan Nanalia meraih perak di K2 jarak 200 meter dengan catatan waktu 4,88 detik dan mendulang perunggu K2 jarak 500 meter dengan catatan waktu 1.53,70 menit.

Selanjutnya pada ajang Porwil Kota Medan V/2019, Rani yang berpasangan dengan Ladis dengan raihan 2 perunggu pada nomor K2 jarak 200 meter dengan catatan waktu 1.56,13 menit dan nomor K2 jarak 500 meter dengan catatan waktu 4.07,70 menit. Terakhir Rani tercatat sebagai pemegang perak pada ajang Porkot XI/2019.

Anak dari pasangan almarhum Hartono dan Sarniah, meskipun sibuk dalam kegiatan sekolah yang semakin padat tetap menyempat diri untuk latihan rutin di Lantamal I Belawan sebagai persiapan di ajang adu gengsi antar pendayung kota Medan. Atlet yang berusia 16 tahun ini memiliki misi untuk mendulang medali emas untuk kontingen Medan Marelan.

Setelah sukses menggondol dua perak dan tiga perunggu pada ajang pembinaan atlet pada perhelatan KONI Medan yang digelar setiap tahunnya, tak membuat Rani berpuas diri. Atlet yang dilahirkan pada 9 Juni 2004 ini akan kembali beraksi untuk memperbaiki perolehan medali dengan menuju podium satu.

“Porwil Kota Medan tahun ini merupakan even keempat yang akan dilakoni dalam adu prestasi dengan atlet lainnya. Pada even sebelumnya mendulang perak dan perunggu. Untuk tahun ini harus emas dalam genggaman,” ujar Rani di Medan, Senin (9/3/2020).

Ia mengatakan dayung merupakan salah satu cabang olahraga dengan ketangkasan, menggunakan perahu di atas air baik di sungai, danau maupun di laut, tergantung pada jenis perlombaan dan dilakukan dengan disiplin.

Olahraga ini membutuhkan kekuatan tenaga, keahlian berperahu, baik sendiri maupun berkelompok serta harus dapat mengetahui arah angin sehingga dapat mengkayuh dengan baik.

Apalagi dayung memiliki peluang untuk menuai prestasi karena masih sedikit cewek yang menggeluti cabang olahraga dayung ini. Tentunya, Sumut yang menjadi tuan rumah PON XXI/2024 harus dimanfaatkan dengan baik untuk tampil dalam cabor dayung membesarkan nama Kota Medan, khususnya dan provinsi Sumut umumnya dikancah pesta olahraga nasional yang digelar empat tahun sekali.

“Saya suka dengan olahraga dayung karena ekstrim dan penuh tantangan. Untuk ke depannya terus berpacu untuk latihan untuk memperbaiki kecepatan waktu dan kekuatan fisik,” pungkasnya. (Am)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *