Langsa, ArmadaBerita.Com
Seorang pria di Kota Langsa, Aceh membantai 4 orang sekaligus menggunakan senjata tajam jenis Parang dan Arit hingga mendapatkan luka bacok serius. Bahkan salah seorang korban meregang nyawa.
Salah seorang personel Reskrim Polsek Langsa Barat berinisial N, saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (2/6/2024) membenarkan aksi pembantaian itu. “Iya benar, namun masih dalam penyelidikan,” katanya.
Menurut informasi, kejadian itu terjadi pada Kamis 30 Mei 2024, sekitar pukul 23.50 WIB di Lorong BTN Polri Gampong Lhok Banie, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa. “Aksi pembacokan itu dilakukan pelaku, MAH (29) alias Anis menggunakan Parang dan Arit. Empat orang korbannya adalah, Suparman, Darwis, M. Alfajir, dan Zakiruddin,” terang salah seorang warga Langsa kepada wartawan.
Suparman, seorang wiraswasta berusia 70 tahun, menjadi korban paling fatal. Tangannya putus dan kaki hampir putus akibat tebasan Parang. Darwis, seorang pedagang berusia 45 tahun, mengalami luka berat di bahu, tangan, dan kaki. M. Alfajir, seorang mahasiswa berusia 27 tahun, menderita luka berat di kepala, tangan, dan paha. Sedangkan Zakiruddin, seorang wiraswasta berusia 57 tahun, hanya mengalami luka ringan.
Menurut warga, kejadian diketahui saat salah satu korban, Darwis pertama kali diserang. Ketika itu, Darwis hendak mengantarkan kue Bakpia ke rumah pelaku. Pelaku, MAH tanpa alasan yang jelas, langsung membacok Darwis dengan Parang dan menyebabkan korban melarikan diri hingga jatuh ke dalam air tambak. Sementara itu, Suparman, yang mencoba membantu Darwis, tak pernah kembali setelah terakhir terlihat berlari mengikuti kejadian.
M. Alfajir dan Zakiruddin datang untuk membantu Darwis, namun mereka juga menjadi korban serangan brutal Anis. Beruntung, M. Alfajir dan Zakiruddin berhasil menahan pelaku hingga petugas kepolisian tiba di lokasi. Sayangnya, Suparman telah meninggal dunia tanpa sempat mendapatkan pertolongan.
Saat ini, pelaku, MAH telah diamankan oleh Polsek Langsa Barat. Sementara para korban telah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Langsa untuk perawatan lebih lanjut. Kejadian tragis ini mengguncang warga Langsa Barat, serta menimbulkan kecaman atas kekerasan yang tidak manusiawi.
Penyelidikan atas tindak pidana penganiayaan berat ini sedang berlangsung dengan serius oleh pihak kepolisian. Identitas pelaku, Mirza Anesta Hapni, alias Anis, yang baru berusia 29 tahun, menimbulkan pertanyaan mengenai motif di balik kekerasan yang dilakukan.
Sementara itu, keluarga dan kerabat korban terpukul atas kejadian tragis ini. Mereka berjuang untuk menangani trauma fisik dan psikologis yang dialami oleh korban yang selamat, sambil berduka atas kepergian Suparman yang merupakan bagian tak terpisahkan dari komunitas mereka.
Masyarakat setempat dan pihak berwenang diharapkan bekerja sama untuk mencegah kejadian serupa di masa depan dan memberikan dukungan kepada korban dan keluarganya dalam proses pemulihan.
“Kami akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memberikan informasi lebih lanjut sesuai dengan perkembangan penyelidikan dan upaya rekonsiliasi yang dilakukan oleh pihak berwenang,” tegas, S warga di sana.
Jajaran kepolisian Polsek Langsa Barat, Kabupaten Aceh Timur, sebelumnya mengakui masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut. “Motif atau penyebabnya masih dalam tahap penyelidikan,” sebut penyidik Polsek Langsa Barat.
Klik subscribe, untuk mendapatkan pemberitahuan informasi terbaru.