Batang Kuis, armadaberita.com
Nahas menimpa keluarga Ferry (35), warga Jalan Nusa Indah, Dusun V, Gang Anggrek, Desa Tanjungsari, Kecamatan Batang Kuis.
Niat hati hendak memeriksakan kandungan sang istri yang sudah berusia enam bulan ke salah satu klinik di Batang Kuis, Ferry sekeluarga malah ditabrak ular besi alis kereta api jurusan Medan-Kuala Namu, Minggu (8/12) petang, sekira pukul 17.15 WIB.
Ferry sekarat, tangan kirinya putus. Istri-nya (Beti), serta anak kedua mereka, Ega (8), juga kritis. Sementara anak sulung mereka, Anggun (10), tewas di tempat dalam kondisi cukup mengenaskan. Kepalanya berlubang. Keempatnya berboncengan mengendarai sepeda motor Yamaha Mio Soul warna biru-putih.
“Ngeri kali, kepalanya bolong. Otaknya tercecer di jalan dari anaknya yang perempuan dan tewas di tempat. Bapaknya (Ferry), tangannya putus. Kalau istri sama anak laki-lakinya sekarat kayaknya itu,” kata Kiki, warga sekitar yang melihat kejadian tersebut.
Ferry dan sang istri, Beti bersama anak bungsu mereka, Ega dibawa ke Puskesmas Batang Kuis untuk mendapat perawatan. Namun karena pihak Puskesmas menyatakan tidak sanggup, ketiganya kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deliserdang. Sementara Anggun yang sudah tewas dibawa ke rumah duka.
Dia menjelaskan, ihwal peristiwa nahas tersebut bermula ketika palang pintu neng-nong rel kereta api sudah turun.
“Palang (nengnong)-nya sudah turun, karena kereta api sudah mau lewat. Jadi, kereta yang mau lewat kan dua. Satu dari arah Kuala Namu ke Medan, satu lagi dari Medan ke Kuala Namu. Kereta yang satu sudah lewat dari Kualanamu. Pas sudah lewat gitu, lewat satu lagi yang dari Medan ke Kualanamu. Kena tabraklah,” terangnya lagi.
Padahal, sambung Kiki, warga sekitar dan pengguna jalan lain sudah berteriak agar korban tidak melintas karena ada satu kereta api lagi yang mau lewat.
“Sudah dilarang, supaya jangan menerobos. Soalnya, ada lagi kereta api yang mau lewat. Tapi nekat juga menerobos, ya kena (tabrak)-lah,” imbuhnya.
Wati, tetangga korban menuturkan, istri Ferry, memang sedang hamil enam bulan dan mereka akan memeriksakan kandungan ke klinik di Batang Kuis.
“Mau meriksakan istrinya lagi hamil. Anaknya ikut semua, si Anggun sama Ega. Gak nyangka kalau akhirnya kejadian seperti ini,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Lalulintas (Kasatlantas) Polres Deliserdang, AKP Budiono Saputro dan Kapolsek Batangkuis, AKP Mardianta br Ginting di lokasi kejadian, mengatakan peristiwa nahas tersebut terjadi pukul 17.15 WIB.
“Sekitar pukul 17.15 WIB kejadiannya,” kata Budi.
Mardianta br Ginting menambahkan, korban sebenarnya sudah diperingatkan warga dan pengguna jalan lainnya, terlebih palang pintu nengnong sudah turun karena kereta api sebentar lagi akan melintas. Namun, peringatan tersebut tak diindahkan dan akhirnya korban tertabrak kereta api.
“Tadi menurut keterangan warga, sudah diperingatkan. Tapi korban tetap nekat melintas,” ucapnya.
Kabar terakhir yang diperoleh, Ferry, Beti dan Ega dirujuk kembali ke RS Medistra Lubuk Pakam karena RSUD Deli Serdang tidak menyatakan tidak sanggup. (Cs)