Percut, ArmadaBerita.Com
Meskipun Polrestabes Medan telah berhasil menangkap dua pelaku pembunuh ayahnya, namun Ridho Alfrian Tito anak tunggal Almarhum Nasib Supriadi (53) warga Jalan Sopoyono, Lahan Garapan, Desa Saintis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, masih merasa belum puas, bahkan terus di radang ketakutan.
Pasalnya, beberapa orang pelaku lainnya belum ditangkap. Bahkan, salah satu pelaku yang jelas dilihat dan dikenali, Ridho ketika penyerangan terjadi, masih bebas berkeliaran di sekitaran rumah korban.
Hal itu membuat, anak korban yang didampingi kuasa hukumnya, Dedi Hadi Sanjaya, SH meminta polisi segera menuntaskan kasus yang menimpa Nasib hingga ke dalang-dalangnya.
“Saya anak tunggal korban, masih merasa sedih atas kejadian yang menimpa ayah saya. Bahkan saya terus dihantui rasa ketakutan. Saya mohon polisi segera menuntaskan kasus ini,” kata Ridho, dihadapan wartawan, Rabu (4/4/2020) sekira pukul 16.00 WIB.
Menurut Ridho, kasus pembunuhan ayahnya yang tewas dipanah oleh pelaku dan sekelompok orang yang menyerang di lahan garapan, tak jauh dari rumah korban di Jalan Sopoyano, Lahan Garapan, Pasar 10, Desa Saintis Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (12/2/2020) sekira pukul 13.00 wib lalu, masih membuatnya trauma.
“Terauma berat lah bang,” cetusnya.
Maka dari itu, ia berharap kepada pihak Polda Sumatera Utara yang dipimpin Kapoldasu, Irjen Pol Martuani Sormen dan Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Jhonny Eddizon Isir, agar bisa cepat menuntaskan kasus ayahnya dengan menangkap seluruh pelaku yang terlibat.
“Karena saya anggap penangannya sangat lambat, kan sudah ada dua orang pelakunya (Bogel dan Sugianto) ditangkap. Itu yang berkeliaran diluar kawannya dia pasti tau semua siapa saylja yang terlibat,” ujar dia.
Dedi Hadi Sanjaya, SH selaku kuasa hukum korban menambahkan, pengungkapan dan pengusutan tuntas para pelakunya yang ditangani polsek Percut Sei Tuan dan kini dilimpahkan ke Polrestabes Medan, terkesan lambat. Sehingga mengakibatkan terus menghantui keluarga korban.
“Menurut kita ada semacam ketidak puasan, dalam artian dari segi penangkapan dan penanganan yang lamban hanya terpokus kepada kedua pelaku itu saja,” sebut, Dedi.
Sebab, Dedi berasumsi adanya oknum-oknum pelaku lainnya terkait penganiayaan korban.
“Yang ditangkapkan ada dua orang, termaksud Bogel dan Sugianto. Cuma, Waktu laporan kita di Sektor Percut Sei Tuan, ada pelaku yang kita laporkan yaitu, GJ, SF, Asik. Nah itu menurut informasi yang kita terima, dianggap terduga pelaku itu masih berkeliaran, belum ada tindak lanjutannya. Belum ada panggilan sama sekali,” tuturnya.
Untuk itu, Pengacara dari kantor Hukum Dedi dan Rekan ini berharap kinerja ekstra dari pihak kepolisian untuk mengusut tuntas dan menangkap semua pelaku dibalik kasus ini.
“Karena ini bukan perkara ringan, karena telah menghilangkanya nyawa orang. Kita berharap untuk pak Poldasu agar menyelesaikan masalah kasus ini dengan tuntas sampai ke akar-akarnya,” pungkasnya. (Nst)