Medan, ArmadaBerita.Com
Beberapa warga pengguna jalan mengeluhkan dengan keberadaan aspal jalan yang menyerupai Keramik di persimpangan Jalan Sudirman Medan. Pasalnya, dikala hujan, jalanan menjadi licin dan menyebabkan beberapa pengendara sepeda motor (pemotor) tergelincir hingga jatuh.
Warga yang mengekspresikan kekesalanya, memvideokan pemgendara motor yang tergelincir di jalan itu. “Nah lihat ini orang jatuh lagi. Udah nggak betul ini Jalan Sudirman Medan, licin kali. Udah 18 orang jatuh di sini. Pak hati-hati pak,” bilang warga yang memvideokan kejadian itu.
Video berdurasi 0,39 detik itu pun viral dibeberapa media sosial. Bahkan terlihat beberapa orang yang terlihat di dalam video disebutkan jadi korban akibat tergelincir di jalan yang licin tersebut.
Mengetahui informasi itu, Wali Kota Medan, Bobby Nasution menjelaskan bahwa rekonstruksi intersection di persimpangan Jalan Sudirman yang menyebabkan sejumlah pengendara sepeda motor terjatuh masih dalam proses finishing. Bahkan kata Bobby, itu belum dibuka untuk umum, namun ada miskomunikasi antara Polrestabes Medan, Dinas Perhubungan Kota Medan dan Dinas SDABMBK.
“Jalur itu seharusnya belum dibuka. Uji coba yang diminta kemarin bukan untuk dilalui masyarakat, tapi internal. Namun setelah dilakukan uji coba internal, tidak dilakukan penutupan kembali. Jadi ini saya sudah konfirmasi tadi siang ini, memang belum selesai dan masih tahapan pengerjaannya,” ungkap Bobby kepada sejumlah awak Media usai rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Medan, Selasa (21/11/2023).
Oleh karenanya, kata Bobby Nasution, jika ada yang ingin menyampaikan kejadian, silahkan dan terima kasih. Tapi, tegasnya, jangan hoax atau pun fitnah yang mengatakan rekonstruksi intersection itu menggunakan keramik.
Sebenarnya, jelas Bobby Nasution, pemasangan yang dilakukan itu menggunakan teknologi lama. Dimana, imbuhnya, beton biasa yang dilalui masyarakat dicetak serta dicat beton yang biasa sehingga bentuk keramik dan dibuat seperti lantai.
“Itu sekali lagi bukan keramik. Pemasangannya juga saya rasa sudah disampaikan di media sosial, baik Pemko Medan maupun dinas terkait bahwasannya itu bukan keramik. Jadi kalau dikatakan keramik, itu hoax. Menyampaikan informasi boleh, tapi jangan menyebar hoax lah,” harapnya.
Seharusnya, jelas Bobby nasution, persimpangan yang masih dalam proses finishing itu belum dibuka untuk umum. Dikatakannya, ada miskomunikasi antara Polrestabes Medan, Dinas Perhubungan Kota Medan dan Dinas SDABMBK.
Di dampingi Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman dan unsur pimpinan DPRD Medan, menantu Presiden Joko Widodo ini selanjutnya menjelaskan, fungsi rekonstruksi intersection yang dilakukan salah satunya sebagai area perlambatan. Sebab, di situ ada persimpangan dan traffic light guna memastikan para pengendara kendaraan bermotor mengikuti rambu-rambu lalu lintas yang ada.
“Kita buat ada perlambatan di persimpangan itu selain traffic light. Ini konsep awalnya, tapi kemudian kita sampaikan jangan sembarangan membuat perlambatan, nilai-nilai estetikanya juga harus dipikirkan. Sama kayak buat polisi tidur, tidak boleh asal-asalan. Jika ingin membuat perlambatan, estetikanya harus dipikirkan,” terangnya.
Di penghujung doorstop, Bobby Nasution kembali mengungkapkan, pagi tadi dirinya sudah meminta agar persimpangan itu ditutup karena masih dalam proses pengerjaan. “Saya belum cek karena tadi rapat paripurna. Tadi saya sudah telepon, hari ini sudah ditutup katanya. Dibuka kemarin hanya untuk uji coba internal, bukan untuk masyarakat,” pungkasnya. (ASN)
Klik subscribe, untuk mendapatkan pemberitahuan informasi terbaru.