Medan, Armadaberita.com – Kenaikan harga beras yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk turunnya produksi beras secara nasional, kenaikan harga beras internasional, peningkatan biaya produksi, dan persaingan harga di tingkat kilang padi, telah menimbulkan ekspektasi harga yang rentan dimanfaatkan oleh para spekulan. Hal ini menjadi perhatian serius di Provinsi Sumatera Utara, menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Selasa (19/9/2023).
Rapat ini dipimpin oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Agus Tripriyono, yang bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab kenaikan harga beras yang telah terjadi selama beberapa bulan terakhir serta memastikan ketersediaan pasokan dan cadangan beras di provinsi ini.
Menurut Agus, harga beras yang tidak turun merupakan salah satu penyebab inflasi. Namun, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Sumatera Utara memiliki surplus beras sebesar 321.546 ton, meskipun produksi beras mencapai 1.392.689 ton, dan kebutuhan beras hanya 1.392.6789 ton.
Untuk mengatasi masalah ini, sejumlah solusi telah diajukan. Dalam jangka pendek, langkah-langkah seperti sidak dan monitoring ke lapangan serta operasi pasar dianggap efektif untuk mengatasi para spekulan. Sementara itu, untuk jangka menengah dan panjang, perlu meningkatkan produktivitas beras melalui pola kemitraan, bantuan untuk revitalisasi kilang padi kecil dan menengah, serta efisiensi rantai pasok dan tata niaga perberasan.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Utara, I Gede Putu Wira Kusuma, juga menekankan, beras memberikan kontribusi signifikan terhadap inflasi di lima kota di Sumatera Utara. Oleh karena itu, perlu langkah-langkah konkret untuk mengendalikan harga dan pasokan beras.
Menanggapi wacana pembatasan beras keluar dari wilayah Sumatera Utara, Kepala Kantor Wilayah I KPPU, Ridho Pamungkas, mengusulkan pola Kerjasama Antar Daerah (KAD) antar Kabupaten Kota di Provinsi Sumatera Utara sebagai solusi untuk menjaga harga beras tetap stabil di tingkat petani dan terjangkau bagi konsumen.
Keseluruhan upaya ini memiliki tujuan yang sama: mengatasi masalah kenaikan harga beras, mengendalikan inflasi, dan memastikan pasokan beras yang memadai di Provinsi Sumatera Utara. Semoga dengan kerja sama dari berbagai pihak, masalah ini dapat segera diatasi demi kesejahteraan masyarakat setempat. (Dewa)
Klik subscribe, untuk mendapatkan pemberitahuan informasi terbaru.