Surabaya, ArmadaBerita – Cetus terobosan baru melawan polusi lingkungan, Prof. Dr. Lailatul Qadariyah, guru besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bidang Teknik Kimia, menciptakan surfaktan ramah lingkungan menggunakan bahan berbasis tumbuhan, khususnya minyak kelapa sawit.
Secara tradisional, surfaktan yang beredar di pasaran adalah turunan minyak bumi, dikenal dengan proses degradasinya yang lambat dan dampak lingkungan yang merugikan. Mengatasi kekhawatiran ini, Prof. Arin, sapaannya dengan hangat, memperkenalkan alternatif dengan memanfaatkan sumber daya terbarukan dari minyak kelapa sawit.
Pilihannya dibenarkan bukan hanya karena ketersediaan yang melimpah, tetapi juga karena kandungan asam lemak jenuh yang tinggi seperti asam palmitat dan asam oleat, yang memiliki potensi besar sebagai bahan dasar surfaktan. “Surfaktan yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Methyl Ester Sulfonate (MES),” jelas wanita kelahiran 18 September 1976 ini.
Arin menyoroti bahwa MES, surfaktan anionik, berfungsi sebagai bahan aktif dalam deterjen dan meningkatkan efisiensi pengeboran minyak. Produksi melibatkan reaksi minyak kelapa sawit dengan metanol dan penggunaan katalis basa, yang kemudian membentuk metil ester. “Selanjutnya, metil ester mengalami sulfonasi menjadi MES,” Arin menjelaskan mengenai penelitiannya yang diajukan dalam pidato profesor perdana di ITS.
Penerima Satya Lancana X tahun 2015 itu menekankan, MES yang dikembangkan menawarkan solusi alternatif yang ramah lingkungan, mudah terurai dengan sifat pembusaan yang rendah. Karakteristik deterjen yang superior dan penggunaan bahan yang dapat diperbarui membuatnya menjadi pesaing yang hemat biaya di pasaran. “Surfaktan ini benar-benar siap bersaing di pasaran,” tegasnya dengan penuh keyakinan.
Arin tidak hanya merevolusi bahan baku, tetapi juga memperkenalkan metode pemanasan yang inovatif dengan menggunakan gelombang mikro dan ultrasonik. Variasi ini mempersingkat waktu produksi dan meningkatkan efisiensi. “Hal ini mengarah pada peningkatan efisiensi produksi,” ujar Arin, lulusan doktoral Teknik Kimia ITS. (#)
Reporter: Dedy Hutajulu
Klik subscribe, untuk mendapatkan pemberitahuan informasi terbaru.