Jakarta, ArmadaBerita.Com
UMKM merupakan salah satu pondasi kemajuan bangsa. Sebab, UMKM diyakini sebagai roda perekonomian yang dapat mewujudkan negara berkembang, seperti Indonesia. Indonesia mampu bertahan melawan Pandemic Covid-19 yang meruntuhkan perekonomian tak terlepas karena UMKM terus berjalan hingga kini.
Dalam mendongkrak UMKM agar lebih naik kelas, Bank Indonesia (BI) bersama Pemerintah melakukan berbagai upaya. Termasuk pembinaan kepada seluruh pelaku UMKM hingga kepada pelaku usaha lainnya. Salah satunya dengan menyelenggarakan Karya Kreatif Indonesia (KKI).
Rangkaian karya kreatif yang telah lama (sejak 2016) dimulai BI di setiap kantor perwakilannya di daerah tersebut, pada tahun 2024 ini dijadikan agenda puncak yang berlangsung di Jakarta sejak 1-4 Agustus 2024. Kali ini, KKI disinergikan dengan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI). Dimana, dalam sistem pembayaran atau bertransaksi, BI memberikan kemudahan dalam bertransaksi yakni dengan pembayaran digital melalui QRIS.
“Digitalisasi telah membawa perubahan signifikan di berbagai sektor, termasuk sektor ekonomi keuangan, yang pada akhirnya mampu melahirkan transformasi Ekonomi Keuangan Digital (EKD),” kata Asisten Gubernur, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran, Dicky Kartikoyono Asisten Gubernur, pada pembukaan FEKDI dan KKI di Jakarta, kemarin.
Pada acara itu, BI mengerahkan perwakilan kantor di setiap provinsi dan masing-masing membawa produk UMKM unggulan yang telah dibina. Dari setiap kegiatan event-event seperti inilah yang sebelumnya juga banyak dilakukan BI, dapat menaikan tingkat penjualan produk UMKM. Sehingga, UMKM di berbagai daerah, dapat dikenal di daerah lain, bahkan hingga ke tingkat internasional.
Nah, dalam hal ini BI juga menekankan pelaku UMKM maupun costumer melakukan transaksi digital. Pembayaran digital melalui scan barcode yang dinamai QRIS, bahkan bisa dapat dengan mudah, cepat dan aman dirasakan. Transaksi ini hanya menggunakan Smartphone membuat kedua belah pihak lebih nyaman.
Bahkan dari QRIS, BI kini berinovasi dengan hadirnya Kartu Kredit Indonesia dan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030. Dimana, Kartu Kredit Indonesia ini sebagai segmen pemerintah fitur online payment dengan Virtual Card Tokenization. Sedangkan BSPI sebagai centang biru untuk mengakselerasi ekonomi digital nasional untuk generasi mendatang.
“Perluasan akseptasi digital menjadi salah satu dari sekian prasyarat untuk mendorong fondasi EKD yang akan diperkuat dan dilakukan secara terintegrasi, serta diarahkan untuk memperkuat manajemen risiko sistem pembayaran dan mendorong inovasi sistem pembayaran melalui strategi program inovasi digital, ekspansi digital, dan penguatan literasi,” sebut Dicky Kartikoyono Asisten Gubernur, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran.
Maka dari itu, FEKDI dan KKI diharapkan dapat menjadi wadah bagi seluruh stakeholders terkait dari kementerian atau lembaga, industri sistem pembayaran nasional maupun masyarakat tak hanya untuk mendorong inovasi, efisiensi dan peningkatan akses, tetapi juga penguatan manajemen risiko dan perlindungan konsumen.
“Kami harap acara ini dapat memberikan angin segar mengenai inovasi EKD melalui berbagai kegiatan talkshow yang diisi oleh narasumber ahli di bidangnya, digital payment experience yang berisikan terobosan-terobosan terkini Bank Indonesia, kementerian/lembaga maupun industri serta kegiatan menarik lainnya,” harapannya. (ASN)
Klik subscribe, untuk mendapatkan pemberitahuan informasi terbaru.