Medan, ArmadaBerita.Com
Dalam mendongkrak akselerasi pertumbuhan bagi pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) Bank Indonesia berkolaborasi dengan pemerintah menyelenggarakan Festival Ekonomi Keuangan Digital dan Karya Kreatif Indonesia (FEKDI dan KKI) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat pada 1 – 4 Agustus 2024.
Tema kegiatan ini selaras dengan tujuannya yaitu “Sinergi Memperkuat Ekonomi dan Keuangan Digital serta Inklusif untuk Pertumbuhan Berkelanjutan”. Denga tujuan untuk selebrasi atas kemajuan pesat digitalisasi Indonesia, sekaligus komitmen bersama untuk akselerasi transformasi digital ke depan, serta kolaborasi dan inovasi untuk ekonomi kerakyatan dan pertumbuhan inklusif.
“Di tengah ketidakpastian ekonomi dunia kita harus mampu memanfaatkan semua instrumen dan mengoptimalkan semua peluang untuk terus tumbuh,” kata Presiden RI Joko Widodo pada pembukaan kegiatan itu, Kamis (1/8/2024) di Jakarta.
Joko Widodo menuturkan, pada 2030 diproyeksikan ekonomi digital akan tumbuh 4 kali lipat menjadi Rp.5.800 triliun, sedangkan pembayaran digital akan tumbuh 2,5 kali lipat menjadi Rp.12.300 triliun, dan puncak bonus demografi gen Y, Z, dan Alpha yang akan mencapai usia produktif sebanyak 68 persen.
“Oleh karena itu, transformasi digital perlu terus diperkuat untuk mengakselerasi pertumbuhan berbagai sektor ekonomi, termasuk UMKM. Digitalisasi pada proses produksi, pemasaran, serta pembayaran akan mendorong kemajuan UMKM di tingkat domestik dan global,” ungkapnya.
Dalam hal ini, kata Joko Widodo, transformasi digital harus dilakukan secara inklusif, berkeadilan, sehingga seluruh lapisan masyarakat memperoleh akses dan kesempatan yang sama yang juga didukung dengan aspek pelindungan konsumen.
Sementara itu Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dalam gelaran acara menyampaikan bahwa dalam lima tahun terakhir transformasi digital nasional mengalami akselerasi secara pesat.
Dijelaskannya, pengembangan ekonomi dan keuangan digital melalui Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2019-2025 telah mencatatkan beberapa pencapaian. Diantaranya besarnya jumlah pengguna QRIS dengan lebih dari 50 juta pengguna yang sebagian besar UMKM. Kemudian, transaksi BI-FAST yang tumbuh pesat, elektronifikasi program sosial pemerintah, dan Kartu Kredit Indonesia yang memperlancar transaksi keuangan Pemerintah, serta reformasi regulasi untuk memperkuat industri pembayaran nasional.
Sebagai kelanjutan dari BSPI 2025, Bank Indonesia meluncurkan BSPI 2030. Akselerasi digitalisasi pembayaran nasional ke depan difokuskan pada lima inisiatif utama. Pertama, modernisasi infrastruktur pembayaran ritel, wholesale dan data. Kedua, konsolidasi industri pembayaran nasional. Ketiga, inovasi dan akseptasi digital. Keempat perluasan kerja sama internasional. Kelima, pengembangan Rupiah digital.
Perry Warjiyo juga mengajak seluruh elemen pemerintahan, otoritas, asosiasi dan industri, serta masyarakat untuk terus memperkuat sinergi transformasi digital nasional dalam memajukan ekonomi keuangan digital nasional. (ASN)
Klik subscribe, untuk mendapatkan pemberitahuan informasi terbaru.