Labura, Armadaberita.com — Di tengah terpencilnya Desa Kuala Beringin, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), pendidikan di empat sekolah dasar justru menemukan cara unik untuk berkembang. Dengan keterbatasan sarana dan akses yang sulit, Universitas Negeri Medan (Unimed) membawa konsep “Kelas Alam” yang mengubah tantangan menjadi kekuatan pendidikan bagi siswa-siswa di daerah ini.
Program pengabdian masyarakat yang diinisiasi oleh Unimed ini bukan sekadar pelatihan biasa. Menghadapi kondisi geografis yang berat, tim dosen Unimed yang dipimpin oleh Wakil Rektor I, Dr. Abil Mansyur memilih untuk memanfaatkan alam sebagai sumber pembelajaran utama. Daun-daun, pohon, bahkan sungai di sekitar desa menjadi alat bantu ajar yang kontekstual dan inovatif, mengajarkan siswa konsep matematika dengan cara yang sangat berbeda dari yang biasa mereka dapatkan di kelas.
“Kami sadar bahwa membawa teknologi canggih ke daerah terpencil bukanlah solusi jangka panjang. Tapi dengan memanfaatkan apa yang sudah ada di sekitar, kami bisa menciptakan pembelajaran yang tak hanya relevan tapi juga menarik bagi anak-anak,” kata Dr. Abil Mansyur.
Tak hanya siswa, para guru di sekolah-sekolah tersebut juga dilatih untuk mengadopsi pendekatan ini. Pelatihan yang diberikan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menciptakan pembelajaran yang interaktif dan efektif, meski dalam keterbatasan.
Bupati Labura, Hendri Yanto Sitorus, yang mendukung penuh program ini, melihatnya sebagai langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah yang sering kali terabaikan. “Ini adalah contoh bagaimana keterbatasan bukanlah hambatan, tapi justru bisa menjadi peluang untuk menciptakan sesuatu yang lebih baik,” ujarnya.
Kadis Pendidikan Labura, Irwan, S.Pd., M.Pd., menambahkan bahwa pendekatan “Kelas Alam” ini dapat menjadi model bagi daerah lain yang menghadapi tantangan serupa. “Dengan Unimed, kami bisa membuktikan bahwa pendidikan bermutu bisa diraih, bahkan di tempat-tempat yang paling sulit sekalipun.”
Program ini tidak hanya membawa perubahan di Labura, tapi juga membangkitkan kesadaran lebih luas akan pentingnya inovasi dalam pendidikan di daerah-daerah terpencil. Melalui “Kelas Alam,” Unimed menunjukkan bahwa pendidikan bisa disesuaikan dengan kondisi setempat, tanpa mengurangi esensinya.
Rektor Unimed, Prof. Dr. Baharuddin, S.T., M.Pd., berharap program ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk ikut serta dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah-wilayah yang masih terisolasi. “Pendidikan bukan hanya tentang membawa materi baru, tapi juga tentang mengubah cara kita melihat dan menggunakan sumber daya yang ada di sekitar kita,” tutupnya. (Dedy Hutajulu)
Klik subscribe, untuk mendapatkan pemberitahuan informasi terbaru.