Bertamu dan menerima tamu merupakan salah satu bentuk silaturahmi. Bertamu berarti datang berkunjung ke tempat orang lain dengan berbagai tujuan mulai dari sekedar singgah atau dalam suatu perjamuan. Bertamu adalah salah satu cara untuk menyambung tali persahabatan yang dianjurkan oleh Islam. Dalam prosesnya bertamu dan menerima tamu memiliki aturan sendiri dalam Islam.
Akhlak bertamu yang baik dalam Islam dapat kita ketahui. Pertama, Niat Baik dalam Bertamu. Bila ada keperluan, hendaknya keperluan itu bukan dalam hal maksiat. Sebaik-baik tamu adalah yang membawa kabar gembira. Sebagaimana tamu Nabi Ibrahim as, yang dijelaskan dalam al-Qur’an surah al-Hijr ayat 51-53.
Artinya : (51) Dan kabarkanlah kepada mereka tentang tamu-tamu Ibrahim; (52) ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mereka mengucapkan: “salam”. Berkata Ibrahim: “Sesungguhnya kami merasa takut kepadamu”; (53) Mereka berkata: “Janganlah kamu merasa takut, sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan kelahiran seorang anak laki-laki yang alim”.
Kedua, Berpakaian yang Rapi dan Pantas. Tamu yang berpakaian rapi dan pantas akan lebih dihormati oleh tuan rumah, demikian pula sebaliknya. Ketiga, Mengetahui Waktu yang Tepat untuk Melakukan Kunjungan. Janganlah berkunjung pada tida waktu aurat yakni setelah zuhur, sesudah isya’, dan sebelum subuh. Seperti yang dijelaskan dalam al-Qur’an surah an-Nur ayat 58.
Keempat, Memberi Isyarat dan Salam ketika Datang. Ketika sedang bertamu hendaknya memberi isyarat atau tanda kedatangan seperti meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Adapun apabila tidak diberi izin oleh penghunya, maka hendaklah pulang.
Rasullah bersabda: “Apabila seorang bertamu lalu minta izin (mengetuk pintu atau mengucapkan salam) sampai tiga kali dan tidak ditemui (tidak dibukakan pintu), maka hendaklah dia pulang”. (HR. Bukhari).
Kelima, Jangan Mengintip ke Dalam Rumah. Rasulullah Saw bersabda yang artinya : Dari Sahl bin Sa’ad, ia berkata: “Ada seorang lelaki mengintip pada sebuah lubang pintu rumah Rasululah Saw. kala itu beliau sedang menyisir rambutnya.
Maka Rasulullah Saw. bersabda: “Jika aku tahu engkau mengintip, niscaya aku colok matamu. Sesungguhnya Allah memerintahkan untuk minta izin itu adalah karena untuk menjaga pandangan mata”. (HR. Bukhari).
Keenam, Tamu Laki-laki Dilarang Masuk ke Dalam Rumah Wanita Tanpa Mahram. Seorang lelaki hendaknya memastikan bahwa di rumah tersebut ada ayahnya atau pun saudara lainnya untuk menghindari fitnah dan ikhtilat. Ketujuh, Sopan dan Santun. Perilaku sopan santun ketika bertamu sangatlah penting, hal ini untuk menghindari kita dari perbuatan yang dapat menyinggung atau menyakiti hati tuan rumah.
Kedelapan, menerima jamuan dengan senang Hati. Apabila kita menerima jamuan makanan dari tuan rumah hendaknya kita menerima jamuan tersebut dengan senang hati dan menyantapnya setelah dipersilahkan.
Kesembilan, Segera Pulang Setelah Urusan Selesai. Keutamaan bertamu harus mengetahui batasan waktu sehingga ketika bertamu kita hanya membicarakan berbagai permasalahan yang penting saja dan mengandung kebaikan.
Adapun akhlak menerima tamu yang baik dalam Islam, diantaranya yaitu: pertama, Berpakaian yang Pantas. Kedua, Bersikap Baik saat Kedatangan Tamu. Ketiga, Menyediakan Jamuan sesuai Kemampuan. Keempat, Waktu dalam Bertamu.
Kewajiban memuliakan tamu adalah tiga hari tiga malam, termasuk hari istimewanya. Selebihnya dari waktu itu adalah sedekah baginya. Rasulullah Saw. bersabda: “ Menghormati tamu itu sampai tiga hari. Adapun selebihnya adalah merupakan sedekah baginya. (HR. Bukhari dan Muslim).
Kelima, Mengantarkan Tamu sampai ke Pintu Halaman Jika Tamu Pulang. Rasulullah Saw. bersabda: “ Sesungguhnya termasuk perbuatan sunah apabila seseorang (tuan rumah) keluar bersama-sama tamunya sampai ke pintu halaman. (HR. Ibnu Majah).
Berdasarkan uraian diatas, disimpulkan bahwa hendaklah kita sebagai umat Islam untuk melakukan apa-apa saja akhlak dalam bertamu dan menerima tamu itu sehingga kita akan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
Penulis adalah Mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Sumatera Utara stambuk 2017 yang kini tengah menjalani masa pengabdian masyarakat dalam kelompok KKN 96.
Klik subscribe, untuk mendapatkan pemberitahuan informasi terbaru.