Deliserdang, armadaberita
Dalam menghidupi perekonomian keluarga, Sutrisno cekatan melakoni usaha kerajinan Pot Bunga. Pot Bunga ia buat awalnya hanya memperindah tempat bagi bunga di rumahnya.
Namun lama kelamaan, rupanya hasil karnyanya diminati masyarakat yang seterusnya diketahui oleh penjual bunga serta penjual kerajinan Pot Bunga di Kota Medan. Sejak itu, ia pun memfokuskan diri melakoni usaha itu.
Pria yang akrab disapa Wak No itu pun melepaskan diri dari pekerjaan di luaran sejak ia masih lajang dan memfokuskan diri menggeluti sebagai pengerajin Pot Bunga hingga usianya sekarang memasuki 60 tahun.
Pot bunga pesanannya kini telah banyak. Tentunya itu dirasa sangat membantunya dalam perekonomian keluarga. Meski belum mampu mempekerjakan karyawan, ia masih bisa mengandalkan 6 orang anaknya yang kebanyakan sudah lajang.
Pot Bunga dibuatnya bersama keluarganya pun berpariasi. Semua tergantung pesanan. Kebanyakan pesanan pembuatan Pot Bunga dari Tanah Liat yang ia sulap menjadi Pot Bunga berukuran kecil, sedang hingga besar dan memanjang.
“Kalau dari tanah liat pakai proses pembakaran hingga penyemenan, itu memakai waktu agak lama. Untuk ukuran besar, sekitar seminggu dapat 12 buah. Itupun kalau dikerjain anak-anak, tapi kalau saya yang ikut buat bisa 24 buah. Siapnya lumayan lama karena harus proses pengeringan semen,” katanya.
Untuk bahan lain, Pot Bunga bisa juga dari Kayu Triplek. Meski menurutnya tak memakai waktu lama dalam pembuatannya, namun bahan dari Triplek terbilang butuh modal lumayan. Mulai dari Lem, Kayu Triplek, pengecetan, pernis dan lainnya harus dibeli.
Adalagi Pot Bunga dari bahan plastik. Bahan-bahanya ia persiapkan dengan membeli beberapa Pot Bunga cetakan pabrik yang terbuat dari plastik, kemudian Wak No olah menjadi Pot Bunga berharga mahal.
“Sekarang pembuatan Pot bunga mulai bervariasi. Dari bahan lain juga mulai bisa dikerjakan, sesuai permintaan model. Karena ada juga pesanan Pot bunga dari bahan Aluminium, besi, kertas, dan juga Fiber. Semua tergantung si pemesan,” ujar Wak No yang memulai pengerjain Pot Bunga sejak tahun 1986.
Meski menggeluti sejak lama, namun ia mengaku usaha pengerajin Pot Bunga miliknya belum begitu subur. Alasannya masalah keterbatasan Dana (modal) yang hidup selalu berpindah-pindah.
Meski berkecimpung puluhan tahun, hasilnya hanya sebatas untuk keperluan kehidupan sehari-hari. Untuk membeli bahan, ia keterbatasan dana.
“Dulu saya masih mengontrak rumah, jadi harus pindah-pindah. Tapi sekarang Alhamdulillah sudah rumah sendiri, meski di lahan perjuangan BPRI Kampung Sampali,” tuturnya, sambil terlihat telaten mengukir Pot Bunga di rumahnya, Jalan Cendana, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serang.
Kata Wak No, dahulu sewaktu tinggal mengontrak di kawasan Komplek Veteran, Desa Medan Estate, banyak para mahasiswa dari Kampus Unimed datang belajar kepadanya. Dari para mahasiswa Fakultas seni itu, uang pemasukkannya pun terbilang lumayan.
Dari uang mengisi pelatihan pembuatan patung dari tanah, dan dari bahan gerabah, per orangnya ia bisa dapatkan upah Rp 200 ribu.
“Mahasiswa yang datang untuk belajar itu banyak. Bisa puluhan, dan mereka kadang datang segerombol naik mobil,” sebutnya.
Beberapa tahun kemudian, ia dan keluarganya terpaksa harus pindah dan mengontrak ke kawasan Kecamatan Batang Kuis, di dekat Klenteng India, Jalan Rambungan, Desa Rumbia, Kecamatan Batang Kuis, Deli Serdang.
Tinggal dikawasan itu, usahanya lumayan melejit sampai dikenal oleh pihak pemerintahan Kecamatan Batang Kuis, namun, harapan bantuan dari pemerintah yang ia tunggu tak kunjung terealisasi.
“Udah sempat pun rumah kontrakan kami di sana didatangi ibu Camat, katanya mau dikasih bantuan untuk mendorong usaha kami, tapi gak ada juga. Disitu juga banyak orang yang datang mau order Pot Bunga,” timpal, Nurhalimah Lubis atau yang tenar disapa Wak Butet (59), istri Wak No.
Ia pun berharap, sekiranya bantuan dari pemerintah bisa dirasakan. Tujuannya supaya dapat memajukan usahanya.
“Kalau pinjaman ke bank ribet, lagian bunganya mahal jadi takut gak bisa bayar,” aku, Wak No, sambil menyiapkan 200 Pot Bunga ukuran besar dari pesanan pelanggannya. (Nst)