Medan, ArmadaBerita – Hari ini, semangat berbagi dan berkolaborasi mengalir di Sekolah Luar Biasa (SLB) E Negeri Pembina Medan. Ini adalah bukti konkret dari upaya membangun kesadaran dan memperluas perspektif, serta merayakan kreativitas dalam pembelajaran. Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) dari Kelompok III difabel bersama 21 siswa dari SLB E Negeri Pembina Medan, dengan penuh semangat, menjalankan kegiatan pembelajaran berbasis proyek yang inspiratif.
Kegiatan Pembelajaran MKWK Berbasis Proyek merupakan inisiatif mahasiswa USU yang mengambil pendekatan belajar di luar kampus dengan nilai-nilai Pancasila dan Bergotong Royong sebagai pedoman utama. Dengan keanggotaan mencapai 19 orang, mereka membawa semangat untuk memperkaya pengalaman pembelajaran mereka sendiri, sambil memberikan yang terbaik bagi siswa-siswa SLB E Negeri Pembina Medan.

Proyek ini memiliki judul yang menggugah, “Peranan Mahasiswa dalam Pengembangan Bakat dan Kreativitas Para Difabel.” Pada Selasa, 31 Oktober 2023, kegiatan ini dimulai dari pukul 08.00 WIB hingga selesai di ruang guru SLB E Negeri Pembina Medan.
Mahasiswa USU bersama siswa-siswa difabel terlibat dalam kegiatan kreatif – pembuatan gelang dari manik-manik. Tujuannya adalah untuk merangsang kreativitas para siswa dan memberikan peluang bagi mereka untuk mengekspresikan diri melalui seni. Sambutan hangat dari Dhea Tarihoran, Master of Ceremony, dan kata sambutan dari Ketua Kelompok 3 Difabel, Christine Delonsi, membuka kegiatan ini.
Penting untuk dicatat bahwa kepala SLB E Negeri Pembina Medan, Bapak Mardi Panjaitan, juga memberikan arahannya. Ia sangat mendukung kegiatan semacam ini dan menggarisbawahi pentingnya kontribusi mahasiswa dalam membantu para difabel, tidak hanya melalui proyek, tetapi juga dengan bentuk dukungan lainnya.
Usai pengarahan dari kepala sekolah, kegiatan inti dimulai – pembuatan gelang dari manik-manik. Peserta terlihat sangat antusias, menciptakan karya seni mereka sendiri, didukung oleh mahasiswa USU.

Setelah berakhir, para peserta bergabung untuk foto bersama, menandai momen berharga ini. Mereka juga menutup kegiatan dengan pembagian camilan. Semangat kolaborasi dan pembelajaran bersama telah menciptakan lingkungan yang penuh inspirasi.
Kegiatan seperti ini tidak hanya membentuk kreativitas tetapi juga membawa makna yang mendalam: bahwa belajar tidak selalu berarti mengikuti kuliah dalam ruang kelas, tetapi juga belajar dari pengalaman hidup dan berbagi pengetahuan serta cinta kepada sesama.
Semangat inovasi dan kerja sama semacam ini pantas diapresiasi dan diabadikan sebagai bukti kuat bahwa kita dapat bersama-sama menciptakan perubahan positif dalam masyarakat. Kesempatan untuk belajar, tumbuh, dan berkembang adalah hak semua individu, tanpa terkecuali, dan inilah yang telah ditegaskan dalam kegiatan pembelajaran ini. (Dedy Hutajulu)
Klik subscribe, untuk mendapatkan pemberitahuan informasi terbaru.