Medan, Armadaberita.com – Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-116, Dr. H.M. Joharis Lubis menekankan pentingnya sinergi dari semua elemen bangsa demi mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045. Pernyataan ini disampaikan dalam webinar bertema “Menguatkan Fondasi Kebangkitan Nasional ke-116 Melalui Pendidikan Inovatif: Membangun Generasi Emas dan Berkarakter,” yang dihadiri oleh sekitar 500 peserta dari kalangan akademisi dan tenaga pendidik.
Joharis, yang juga merupakan aktivis pendidikan dan dosen di Universitas Negeri Medan (Unimed), menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi oleh generasi saat ini, khususnya Generasi Z, dalam upaya menjadi pribadi yang berdaya saing tinggi dan berkarakter kuat. Salah satu tantangan utama yang diungkapkannya adalah kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan.
“Kondisi ekonomi lagi tidak baik, anggaran yang dikucurkan untuk pendidikan juga masih sama, 20% dari APBN. Padahal, kita tahu 20% itu tidak semuanya dikucurkan untuk pendidikan semata, ada yang namanya pengeluaran untuk gaji para guru dan sebagainya,” jelas Joharis melalui Zoom meeting, Rabu (19/6/2024).
Selain itu, Joharis juga menyoroti ketidakonsistenan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam menerapkan kurikulum pembelajaran yang sering berubah-ubah. Hal ini, menurutnya, menambah kesulitan dalam mencapai tujuan Generasi Emas.
Sistem kerja dosen yang kurang efektif juga menjadi sorotan Joharis. Ia menilai, para dosen lebih banyak disibukkan dengan urusan administratif sehingga waktu untuk mahasiswa menjadi terbatas.
“Mereka (dosen) habis waktunya untuk berurusan dengan hal administrasi, sehingga waktu untuk mahasiswa menjadi lebih sedikit,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Joharis menekankan pentingnya program peningkatan mutu dan kesejahteraan tenaga pengajar sebagai upaya untuk menciptakan siswa dan mahasiswa yang berkarakter dan berkompeten tinggi. Menurutnya, bukan hanya mahasiswa yang perlu dibina, tetapi juga tenaga pengajar. “Bukan hanya mahasiswa yang perlu dibina, tenaga pengajar juga,” tambahnya.
Menutup diskusi, Joharis menyampaikan bahwa jika berbagai persoalan ini tidak segera diatasi, impian untuk mencapai Indonesia Emas 2045 akan sulit terwujud.
“Kemana kita akan menuju? Indonesia Emas atau Indonesia Cemas?” tutupnya dengan penuh tantangan. (Dewa)
Klik subscribe, untuk mendapatkan pemberitahuan informasi terbaru.