Armadaberita.com | SAMOSIR – Pemerintah Kabupaten Samosir menjadi tuan rumah pelaksanaan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Implementasi Sistem Informasi Pemerintahan Daerah Republik Indonesia (SIPD-RI) yang berlangsung 12–13 Juni 2025 di Ballroom Marianna Resort & Convention, Tuktuk Siadong.
Acara ini dibuka langsung oleh Wakil Bupati Samosir Ariston Tua Sidauruk dan dihadiri sejumlah pejabat penting, termasuk Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Kemendagri Erikson P. Manihuruk serta Direktur Bisnis dan Syariah Bank Sumut Syafrizal Syah.
Kegiatan yang difasilitasi oleh Bank Sumut bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri RI ini diikuti oleh para kepala badan keuangan daerah dari seluruh kabupaten/kota se-Sumatera Utara. Selain bimbingan teknis, acara juga dirangkai dengan uji coba operasional SIPD-RI dan penandatanganan kerja sama antar daerah.
Dalam sambutannya, Wabup Ariston mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta yang telah hadir di Samosir, yang ia sebut sebagai “Negeri Indah Kepingan Surga, Titik Awal Peradaban Batak.” Ia menegaskan bahwa digitalisasi pengelolaan keuangan menjadi keniscayaan di era keterbukaan informasi.
“Melalui SIPD-RI, pengelolaan keuangan daerah kini harus dilakukan secara cepat, transparan, dan terintegrasi, mulai dari perencanaan, penganggaran hingga pelaporan,” kata Ariston.
Pemkab Samosir, lanjutnya, telah mengimplementasikan SIPD-RI sejak 2024 dan berkomitmen penuh untuk mendukung sistem ini sebagai upaya memperbaiki tata kelola keuangan publik.
Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Kemendagri, Erikson P. Manihuruk, menjelaskan bahwa penerapan SIPD-RI merupakan amanat dari berbagai regulasi, seperti UU Pemerintahan Daerah, PP tentang pengelolaan keuangan, hingga Perpres SPBE dan Satu Data Indonesia.
“Pada 17 April 2025, Kemendagri dan ASBANDA telah menandatangani nota kesepahaman untuk penerapan SP2D Online. Ini menjadi tonggak sejarah baru yang mendorong digitalisasi penuh dalam pencairan dana pemerintah daerah secara transparan dan efisien,” ujar Erikson.
Menurutnya, manfaat penerapan SP2D online mencakup percepatan proses pencairan dana, efisiensi birokrasi, dan transparansi pengelolaan keuangan daerah. Ia pun mendorong seluruh pemda untuk segera menerapkannya sebagai bentuk komitmen terhadap reformasi birokrasi dan pelayanan publik yang akuntabel.
Wabup Ariston pun berharap kegiatan ini menjadi ruang pembelajaran dan sinergi, demi terwujudnya Sumatera Utara yang digital, unggul, dan bermartabat.
“Kolaborasi antara pemerintah daerah, Kemendagri, dan Bank Sumut adalah kunci sukses implementasi sistem ini. Semoga kegiatan ini memberi manfaat nyata dan bisa diterapkan secara maksimal di masing-masing daerah,” tutupnya.