Medan, ArmadaBerita.Com
Penjabat (Pj) Gubernur Sumut Hassanudin bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melepas 2.500 peserta Mudik Gratis Lebaran Idulfitri 2024 dari Terminal Terpadu Amplas, Jalan Panglima Denai, Medan, Sabtu (6/4/2024).
Pelepasan ditandai dengan penempelan stiker pada bus dengan tujuan mudik Medan- Rantauprapat oleh Pj Gubernur Hassanudin, bersama Wakil Kapolda Sumut Brigjen Roni Samtana dan Wakil Ketua DPRD Sumut Rahmansyah Sibarani dan Kasdam Refrizal. Pj Gubernur juga mengecek kesiapan sopir bus, serta kondisi penumpang yang sudah berada di dalam bus.
Hassanudin menyampaikan, program Mudik Gratis ini merupakan salah satu upaya Pemprov Sumut untuk membantu masyarakat yang melakukan mudik dalam rangka libur lebaran Idulfitri, menekan angka kecelakaan, dan mengantisi dampak inflasi transportasi. Mudik gratis ini diikuti sebanyak 2.500 orang yang sebelumnya sudah mendaftar dan mengantongi tiket.
Dalam upaya mewujudkan “mudik yang ceria dan penuh makna”, Hassanudin menyampaikan apresiasi tinggi kepada semua pihak yang mendukung program ini. Dia juga menyoroti hasil survei Kementerian Perhubungan RI yang mencatat tingginya penggunaan sepeda motor sebagai sarana mudik, yang rentan terhadap kecelakaan lalu lintas.
Hasil survey potensi pergerakan mudik lebaran 2024, secara nasional tercatat tingkat penggunaan sepeda motor untuk sarana mudik masih cukup tinggi, yakni sebesar 16,07 persen atau 31,12 juta. “Tingginya penggunaan seperda motor sebagai sarana mudik tentunya sangat rentan menimbulkan kecelakaan lalu lintas, karena sepeda motor tidak didesain untuk perjalanan jarak jauh, dan memiliki fatalitas yang tinggi jika terlibat kecelakaan,” jelas Hassanudin.
Mengutip Data Polda Sumut, kematian akibat kecelakaan masih cukup tinggi. Rata-rata empat nyawa melayang setiap hari akibat kecelakaan lalu lintas. Pada 2023 angka kecelakaan di Sumut mencapai 6.739 kasus, atau meningkat sebesar 4,2 persen, jika dibandingkan 2022. Jika diuraikan lebih lanjut, jumlah kecelakaan yang melibatkan sepeda motor pada 2023 juga cukup tinggi, yakni sebesar 70,53 persen.
“Salah satu upaya menekan tingkat penggunaan sepeda motor adalah dengan pemanfaatan sarana mudik bus gratis, sebagaimana yang kita selenggarakan pada hari ini,” tambah Hassanudin.
Dalam menghadapi angka kecelakaan yang masih tinggi, Hassanudin juga menyampaikan, program pengiriman sepeda motor gratis melalui kereta api, Dishub Sumut bekerja sama dengan PT. Kereta Api Indonesia Divre I Sumut, dengan tujuan Medan-Rantau Prapat sebanyak 90 unit.
Selaku Panitia Penyelenggara Mudik Gratis Pemprov Sumut, Kadishub Agustinus Panjaitan, menyampaikan, program mudik gratis ini menjadi solusi untuk mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas serta beban biaya transportasi masyarakat. Penyediaan sarana bus gratis ini diharapkan dapat menekan penggunaan sepeda motor sebagai sarana mudik.
Dengan menyediakan 66 unit bus, Pemprov Sumut memberikan akses mudik gratis bagi pemudik menuju delapan destinasi di wilayah Sumut meliputi: Padangsidimpuan, Panyabungan, Rantauprapat, Kota Pinang, Gunungtua, Sibolga, Barus, dan Salak. “Pemprov Sumut juga telah mengantisipasi gangguan transportasi dan melakukan pembatasan angkutan barang mulai 8 hingga 15 April 2024,” tambah Agustinus.
Selain menyediakan angkutan gratis, Pemprov Sumut juga menyiapkan posko monitoring, pos pelayanan, pengamanan, dan pos terpadu untuk mendukung kelancaran arus mudik dan balik. Upaya ini diikuti dengan memastikan kelaikan operasional moda transportasi serta kesiapan simpul transportasi di berbagai titik strategis.
Salah satu pemudik tujuan Barus, Tapanuli Tengah, Sony Simamora (19), mahasiswi Ekonomi UIN Sumut mengatakan, mudik menjadi momen yang sangat dinanti-nantikan, namun biaya ongkos yang naik saat hari raya keagamaan sering kali menjadi hambatan.
“Mudik gratis ini jelas sangat bermanfaat membantu kami, mahasiswa terkhusus keluarga yang pengen pulang kampung tapi kekurangan dana,” ujar Sony, yang merasa terbantu dengan terselenggaranya program mudik gratis oleh Pj Gubernur Sumut.
Selain Sony, Aulia (25), seorang Ibu Rumah Tangga, juga merasakan manfaat dari program ini. Bersama dengan keluarga besarnya, yang berjumlah 18 orang, Aulia akan mudik ke kampung halaman di Penyabungan, Tapanuli Selatan. Meskipun perjalanan memakan waktu 22 jam, antusiasme mereka tidak pudar.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pj Gubernur Sumut yang menyelenggarakan program mudik gratis ini. Sangat membantu masyarakat khususnya bagi orang seperti kami yang kekurangan duit,” ungkap Aulia, yang bersama keluarganya telah menunggu di Terminal Amplas, Medan, sejak jam 9 pagi.
Program mudik gratis ini tidak hanya memberikan akses mudik bagi ratusan mahasiswa dan keluarga kurang mampu, tetapi juga menjadi bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap warga yang ingin berkumpul bersama keluarga tercinta di kampung halaman, tanpa harus terbebani oleh biaya transportasi yang tinggi. (ASN/Ril)
Klik subscribe, untuk mendapatkan pemberitahuan informasi terbaru.