Simalungun, ArmadaBerita.Com
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Satgas Waspada Investasi yang kini berganti menjadi Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Pasti) akan meluncurkan Anti Scam Center (ASC). Anti Scam Center ini bertujuan untuk melindungi konsumen dan melacak rekening penipuan secara online.
“Anti Scam Center ini akan kita sinergikan ke kerangka Dewan Nasional Keuangan Inklusi (DNKI) yang diketuai Menko Perekonomian. Ini akan kita launching pada 22 Agustus 2024,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi pada acara Media Gathering di Hotel Niagara, Kabupaten Simalung, Jum’at (9/8/2024) kemarin.
Anti Scam Center ini, terang Friderica Widyasari Dewi atau akrab disapa Kiki, tergabung dari 16 lembaga, salah satunya adalah OJK. Kolaborasi ke 16 lembaga ini untuk menjadi forum koordinasi dalam mewujudkan penanganan yang cepat dan terefek jera terhadap penipuan di indonesia.
Di dalam cara kerjanya, Kiki menjabarkan contoh penipuan yang biasa terjadi dan peran Satgas Pasti dengan Anti Scam Center. Misalnya, jika ada penipuan melalui smartphone yang mengharuskan calon korban memberikan kode OTP sehingga tanpa disadari dapat membobol rekening dan memindahkan uang di rekening, Satgas Pasti akan segera melacaknya.
“Nah, ketika ada Scem Center itu, kita langsung melapor, harapannya kalau cepat kita bisa mengejar pelakunya. Jadi bisa dilacak dari transaksi bank yang keluar dan diterima oleh bank si penipu, sehingga kalau cepat dilapor, bisa dikejar,” ungkap Kiki.
Anti Sam Center ini juga nantinya akan difokuskan untuk transaksi di Market Place. “Kita juga mengajak market place untuk sama-sama bergabung di Scam Center ini,” ujarnya.
Selain merespon aduan, peran Scam Center ini akan menjadi antisipasi atau menjadi preventif bagi konsumen. Misalnya, sebut Kiki lagi, Scam Senter ini bisa mendeteksi dan mengidentifikasi pemindahan antar bank, sehingga bisa mengetahui perpindahan perputaran antar rekening yang dilakukan.
Ke depan, imbuh Kiki, dengan Scam Center ini, tidak harus menunggu ada masalah baru melakukan tindakan, namun nantinya pihak perbankan atau Bank bisa mendeteksi penipuan dari rekening. Hal ini sebagai langkah membatasi ruang gerak penipuan. Dengan hal tersebut, lanjut Kiki, Satgas Pasti dapat langsung melakukan penututupan rekening pelakunya dan juga mengejar pelakunya.
“Ini butuh kerjasama yang intensif dan kita sudah berbicara dengan asosiasi perbankan dan mereka sangat ingin supaya Scam Senter ini segera kita buat. Ini butuh waktu agar sesuai dengan harapan kita. Bahkan dari polisi sangat support,” tegasnya.
Sementara itu, Hudiyanto selaku anggota di Satgas Pasti yang juga sebagai Analis Eksekutif Senior OJK menyampaikan bahwa untuk langkah preventif dari Scam Center, Satgas Pasti akan mengusulkan ada blacklist terhadap data pelaku.
“Jadi hasil Scam Center ini black list rekening-rekening yang digunakan untuk penipuan. Dimana rekening itu nanti akan di share ke ke semua pelaku jasa keuangan, sehingga nanti kalau ada rekening yang lain dan di bank yang lain akan ditindak atau diblacklist juga.
Kemudian, di Scam Center, bilang Hudiyanto, ada anti Scam Sil. Dia menyebut kalau Scam Sil ini sama yang telah dibuat di negara Singapura. Dimana, jika data seseorang baik dari Handphone atau rekening terbukti sebagai penipu, maka akan dimasukan ke dalam suatu sistem. Sistem ini yang nantinya jika diinstal oleh warga, pada waktu si penipu itu menghubungi orang atau calon korbannya akan keluar notifikasi (pemberitahuan) bahwa nomor tersebut atau data orang tersebut pernah melakukan penipuan. “Dan ini akan kita usulkan sebagai upaya preventif,” jelasnya.
Selain itu, kata Hudiyanto, Satgas Pasti akan mengutamakan sistem Anti Scam Suport. Dimana, bank-bank sistem pembayaran yang mensupport anti Scam, akan langsung dilayani. “Sehingga dengan begitu, orang/nasabah akan senang. Jadi kalau ada apa-apa nasabah akan mudah melapor ke bank masing-masing,” pungkasnya. (ASN)
Klik subscribe, untuk mendapatkan pemberitahuan informasi terbaru.