Medan, ArmadaBerita.Com
Secara nasional, tingkat literasi atau pengetahuan keuangan masyarakat lebih rendah dibanding tingkat inklusi atau yang terlibat dalam interaksi keuangan. Itu juga termasuk di 33 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dan tentunya daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
Untuk itu, OJK akan terus menggenjot pemerataan pengetahuan akases keuangan di daerah 3T tersebut dengan menginisiasi beberapa langkah. Hal itu diutarakan Kepala OJK Sumut, Khoirul Muttaqien kepada wartawan pada kegiatan diskusi bertemakan ‘Optimalisasi Peran OJK Daerah Melalui Sinergitas Media Partner’ yang berlangsung di Bel Mondo Cafe, Jalan Teuku Daud Medan, Kamis (15/8/2024) pagi.
“Jadi yang masih menjadi PR kita adalah Literasi, Akses, Edukasi, dan Inklusi ke darah di 33 kabupaten/kota terutama di daerah 3T. Seperti Nias, akses rekening Bank pun masih susah sekali. Apalagi kita ketahui bahwa tingkat literasi kita lebih rendah ketimbang inklusinya, ditambah lagi sulitnya akses, jadi itu yang menjadi tugas utama kita di OJK,” kata Khoirul Muttaqien.
Uapaya itu terus dijalankan OJK Sumut dengan rutin melakukan sosialisasi terkait produk dan jasa keuangan ataupun pengetahuan keuangan umum kepada berbagai lapisan masyarakat di Sumut. Upaya ini dilakukan secara roadshow ke seluruh kabupaten dan kota di Sumut.
Di periode Januari hingga Juli tahun 2024, OJK Sumut juga telah mengadakan sebanyak 102 kegiatan edukasi keuangan yang berhasil merangkum partisipasi lebih dari 23.733 peserta di wilayah Sumut dengan jangkauan 23 kab/kota. Kegiatan ini termasuk program Roadshow sosialisasi kepada 1000 ASN di Kabuoaten Samosir maupun penyuluhan bersama anggota Komisi XI DPR RI.
Terbaru, OJK juga memberikan perhatian khusus bagi kelompok penyadang disabilitas di Kabupaten Toba. Edukasi keuangan dengan tema ‘Disabilitas Cakap Keuangan, Keuangan Semakin Inklusif” melibatjan 850 peserta offline maupun online. selain memberikan edukasi keuangan, turut dihadirkan juga berbagai produk UMKM yang dihasilkan oleh para penyandang disabilitas.
Dalam hal Akses Keuangan, OJK bersama dengan 34 Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di Sumut terus berupaya dalam memperluas akses keuangan dengan melakukan berbagai kegiatan seperti workshop, business matching, pembukaan rekening SIMPEL, EKI Desa Wisata, dan EPIKS.
Selain itu, bilang dia, perlunya perlindungan konsumen. Maka dari itu OJK hadir untuk penyampaian informasi yang akurat dan tentunya mencerdaskan masyarakat. “Seperi adanya korban pinjaman online (Pinjol), Judi Online (Judol), Investasi Ilegal itu korbannya rata-rata menengah kebawah yang setiap hari ‘dihajar’ lewat iklan dan akhirnya tergoda,” ujarnya.
Khaoirul Muttaqien juga menyampaikan, ketika akses keuangan itu terbuka, baik itu Literasi, Akses, Edukasi, dan Inklusi dan perlindungannya bisa tercover di seluruh daerah, bisa memacu perekonomian. “Jadi, itulah yang menjadi tugas pokok kami di OJK,” pungkasnya.
Kegiatan ini juga dilakukan sebagai bentuk temu ramah bapak Khoirul Muttaqien yang baru beberapa bulan menjabat sebagai Kepala OJK Baru kepada sejumlah wartawan. Kegiatan diisi dari perkenalan Kepala OJK yang baru dan pemaparan terkait perkembangan literasi dna inklusi di Sumatera Utara.
Pada moment yang diisi diskusibtanya jawab tersebut, Khairul Muttaqien turut didampingi, Wan Nuzul Fachri, Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan, Anton Purba selaku Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 2, serta Yusri selaku Deputi Direktur Layanan Manajemen Strategis dan Koordinasi Regional. (ASN)
Klik subscribe, untuk mendapatkan pemberitahuan informasi terbaru.