Medan, ArmadaBerita.Com
Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Sumut berkolaborasi dengan BI Sumut serta OJK, LPS, Kominfo, Kepolisian, dan berbagai Lembaga terkait menyelenggarakan BMPD Talks yang mengusung tema “Talkshow Pelindungan Konsumen dan Diseminasi Database Profil UMKM Potensial Dibiayai (BISAID)”. Kegiatan ini dilaksanakan Bank Mandiri Menara, Jalan Pulau Pinang, Medan, Selasa (1/10/2024).
Kegiatan yang dihadiri puluhan media, para nasabah perbankan, mahasiswa, perwakilan komunitas wanita, pegawai pensiunan, serta pelaku usaha KUPVA BB dan PJP LR di Sumut ini, bertujuan untuk mendorong perluasan keuangan digital masyarakat di Sumatera Utara (Sumut) dan meningkatkan awareness masyarakat terkait perlindungan konsumen.
Pada kesempatan ini, BMPD Talks menghadirkan narasumber dari Manager Departemen Surveilans Pelindungan Konsumen Bank Indonesia yang akan disampaikan oleh Henry Setyo Ari Bowo dan Asisten Manajer Departemen Surveilans Pelindungan Konsumen Bank Indonesia, Raihan Jolanda Putra yang membahas mengenai keamanan sistem pembayaran.
Narasumber kedua, Ibu Wilys Wahyu Meilan Kholis dari Direktorat Pengendalian Aptika Kominfo RI. Ia memberikan insight mengenai penjudian daring, penipuan online, dan berbagai aktivitas ilegal lainnya.
Narasumber ke tiga dari Deputi Direktur Pengawasan PUJK, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Sumut, Yovvi Sukandar. Yovvi menjelaskan pencegahan pinjaman ilegal maupun investasi ilegal.
Narasumber ke empat dipaparkan Plt Kanit Unit 3 Subdit II Fismondev Ditreskrimsus Polda Sumut, Iptu Indra Tamba yang memberikan insight mengenai penjudian daring, penipuan online, dan berbagai aktivitas ilegal lainnya.
Melalui kegiatan talkshow tersebut diharapkan dapat meningkatkan awareness masyarakat dalam bertransaksi non tunai sejalan dengan upaya memitigasi potensi risiko cyber di era digital. Potensi digitalisasi harapannya dapat memberikan manfaat kepada berbagai kalangan masyarakat termasuk pada sektor UMKM.
Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, UMKM berupaya untuk terus berinovasi dan mengembangkan usahanya melalui pemanfaatan digitalisasi. Guna mendukung hal tersebut, Bank Indonesia telah mempersiapkan platform database profil UMKM potensial yang dibiayai (BISAID) yang sedang membutuhkan kredit pembiayaan untuk pengembang usahanya.
Pada kesempatan tersebut juga telah dilakukan diseminasi BISAID untuk mendukung percepatan akses pembiayaan kepada UMKM potensial.
“Transformasi digital bukan merupakan proses yang singkat, dibutuhkan sinergi dan konsistensi antara Kementerian dan Lembaga terkait baik dari tingkat pusat maupun daerah untuk terus mendukung proses transformasi di masing-masing daerah. Tentunya ini merupakan tugas bersama untuk mendukung ekosistem digital berjalan secara kondusif memberikan manfaat yang lebih banyak kepada masyarakat,” terang Henry Setyo Ari Bowo.
Dia menjelaskan, sinergi dan kolaborasi antar lembaga dibutuhkan untuk memperkuat kebijakan memberantas risiko cyber dan berbagai aktivitas illegal secara terpadu.
Dikatakannya, Bank Indonesia senantiasa mengkampanyekan pelindungan konsumen melalui tagline PeKA yaitu Peduli, Kenali, dan Adukan. Peduli harapannya konsumen memahami produk/jasa sistem pembayaran yang digunakan hingga termasuk fitur keamanan pada instrumen yang digunakan.
“Kenali yaitu konsumen dapat mengetahui berbagai modus risiko/potensi ancaman penipuan serta bagaimana memitigasinya. Adukan yaitu harapannya konsumen dapat memahami peran dari para regulator perlindungan konsumen, sehingga dapat mengajukan pengaduan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing instansi,” paparnya. (Asn)
Klik subscribe, untuk mendapatkan pemberitahuan informasi terbaru.