Medan, ArmadaBerita.Com
Cuaca buruk melanda Sumatera Utara termasuk Kota Medan, Binjai dan Kabupaten Deli Serdang, serta Langkat pada momen Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) hari ini, menjadi salah satu faktor pengembangan harga Cabai dan kebutuhan pokok lainnya meroket.
“Harga CabaiMerah naik sampai dua kali lipat lebih pada perdagangan hari ini, yang bertepatan dengan hari pemilihan kepala daerah. Harga Cabai Merah ditransaksikan dalam rentang Rp 35 hingga 40 ribu per Kg,” kata Pengamat Ekonomi asal Sumut, Gunawan Benjamin kepada wartawan, Rabu (27/11/2028).
Selain Cabai Merah, Cabai Rawit gunung juga mengalami kenaikan. Pada hari ini, harga cabai rawit gunung dijual di atas 30 ribu per Kg. “Sebagai perbandingan saja, harga cabai merah di kota Medan pada perdagangan hari selasa (26/11/20234) masih berada di harga 19.800 per Kg, dan di hari yang sama harga cabai rawit di jual rata-rata 24.200 per Kg mengacu PIHPS di kota medan,” paparnya.
Gunawan menyatakan bahwa, kenaikan harga Cabai tersebut dipicu oleh beberapa faktor. Namun didominasi oleh cuaca buruk yang mengganggu jalur distribusi barang dari produsen ke konsumen. “Cuaca buruk yang dimaksud adalah curah hujan yang tinggi, dan memicu terjadinya longsor hingga banjir parah di sejumlah daerah,” ungkapnya.
Menurut Gunawan yang juga sebagai Ketua Tim Pemantau Harga Pangan, banyak pedagang besar mengeluhkan jalur distribusi barang yang terganggu, sehingga pasokan sejumlah komoditas pangan mengalami penurunan yang sangat tajam. Sementara itu, banyak pedagang pengecer yang mengeluhkan sepinya pembeli karena hujan terus menerus tanpa henti. Ditambah lagi sejumlah komoditas pangan hortikultura mengalami kenaikan.
Jika berasumsi bahwa cuaca akan membaik pada perdagangan besok, sambung Gunawan, kemudian musibah tanah longsor teratasi serta tidak ada gangguan serius pada tanaman Cabai, maka harga Cabai akan berada pada keseimbangan baru di akhir pekan nanti.
“Cuaca buruk saat ini bukan hanya mengganggu jalur distribusi kebutuhan pangan. Namun juga berpotensi membuat petani enggan turun ke ladang,” ujarnya. (Asn)
Klik subscribe, untuk mendapatkan pemberitahuan informasi terbaru.