Tanjung Morawa, ArmadaBwrita.Com
Seorang pria berinisial ES (36) diamankan polisi dan Kepala Desa beserta warga lantaran kerap mengamuk dan mengancam orangtua kandungnya sendiri menggunakan batu, serta parang di rumah orangtuanya di Dusun lll, Desa Tanjung Baru, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli serdang, Rabu (4/2/20) pagi.
Diduga, pria tak bekerja itu terlibat penyalahgunaan narkoba. Namun saat kedatangan polisi, pecandu narkoba itu tak beringas lagi kepada orangtuanya. Bahkan ia ketakutan hingga memohon kepada orangtua supaya tak dibawa polisi. Karena cukup meresahkan, pihak keluarga merelakannya diboyong polisi.
Setelah diamankan, petugas Polsek Tanjung Morawa membawanya untuk dilakukan rehabilitasi atas persetujuan orangtuanya.
Kanit Binmas Polsek Tanjung Morawa, Ipda Amal menyebut, diamankannya ES karena kerap mengancam orangtuanya sendiri dan sering mengamuk jika segala permintaannya tak dikabulkan. Hal itu diduga karena ES sudah lama kecanduan Narkotika, sehingga susah untuk lepas dari kebiasaannya mengkonsumsi Narkotika jenis sabu-sabu tersebut.
“Pria itu sering meminta uang kepada orang tuanya, dan apabila tidak di kasih maka yang bersangkutan marah-marah dan mengancam orang tuanya, sehingga orang tuanya ketakutan dan melaporkan anaknya ke Polsek Tanjung Morawa sebagai pengguna Narkotika,” sebutnya.
Dari laporan orangtua dan keluarga korban itulah, Kapolsek Tanjung Morawa AKP Ilham harahap, langsung memerintahkan anggotanya untuk mengamankan pria tersebut di dalam rumahnya.
Selain pria tersebut juga diamankan barang bukti berupa sebilah parang, sepotong beroti dan batu yang digunakan pria tersebut untuk mengancam orangtuanya dan masyakarat sekitar.
“Pria ini diduga ketergantungan Narkoba dan sering mengancam orangtuanya dan warga sekitar, sehingga di laporkan oleh orang tuanya untuk di rehabilitasi,” jelas, Ipda Amal, sembari menerangkan jika ES dibawa ke Panti Rehabilitasi Narkotika di Sibolangit untuk dilakukan pengobatan.
Salah seorang warga sekitar yang tidak mau disebutkan namanya mengakui jika ES memang sering mengancam dan mengamuk kepada orangtuanya jika permintaannya tak dipenuhi.
“Warga juga dibuat resah karena sering buat onar dan sering mengganggu,” ucapnya. (Ck)











