NEWS  

Ketua PN Medan Minta Polisi Usut Tuntas Kematian Jamaluddin

Share

Medan, armadaberita.com

Ketua Pengadilan Negeri (PN) Medan, Sutio Jumagi Akhirno, meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus kematian hakim karir Jamaluddin yang ditemukan tewas di dalam mobilnya yang berada di areal kebun sawit warga di dusun II Namo Rindang, Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (29/11/2019) sekitar pukul 13.00 WIB.

Sutio yang baru sore itu mendapatkan kabar tentang kematian Humas PN Medan itu langsung bergegas ke RS Bhayangkara melihat kondisi mayat Jamaluddin.

“Kami meminta agar ini diusut tuntas. Keluarga Jamaluddin juga saya telepon menghendaki mana baiknya. Karena polisi menghendaki ini ditindaklanjuti untuk diotopsi, keluarga juga sudah setuju,” tegas, Sutio saat di RS Bhayangkara Medan, Jumat (29/11/2019) malam.

Suasana di RS Bhayangkara Medan

Sutio menjelaskan, awalnya dirinya tahu informasi kematian Jamaluddin dari para pegawai PN.

“Lalu kita telepon ke Polda Sumut, ternyata almarhum sudah dibawa ke RS Bhayangkara. Kemudian kita meluncur kemari (RS). Kita lihat ada jenazahnya di dalam. Jadi apa penyebabnya kita tidak tahu, inilah mau diselidiki oleh pihak kepolisian,” sebutnya.

Diakuinya, Jamaluddin pada pagi hari itu, memang masuk ke PN Medan sebentar, lalu keluar namun tidak tahu kemana perginya.

“Saya tidak ketemu dengan beliau, tapi teman di PN Medan ada yang ketemu. Mungkin sebelum jam 8 lah dia tadi pergi,” ucapnya.

Sutio juga menjelaskan, di pagi hari itu, PN Medan sedang menggelar acara sosialisasi dan simulasi E-Litigasi. Biasanya di hari Jumat, PN Medan menggelar olahraga. Namun khusus hari Jumat itu, olahraga ditiadakan karena ada acara sosialisasi.

“Di acara sosialisasi tadi, dia tidak masuk lagi di dalam,” jelasnya.

Saat ditanya apakah ketua PN tahu kasus yang sedang ditangani Jamaluddin beberapa hari terakhirnya ini, Sutio mengaku tidak tahu.

“Saya tidak tahu, mungkin majelisnya yang tahu ya. Saya juga baru dua minggu menjabat sebagai ketua PN Medan,” tuturnya.

Selain, Sutio, RS Bhayangkara Medan sampai Sabtu (30/11/2019) dini hari ini masih ramai di kunjung para pejabat PN Medan, Kapolrestabes Medan, hingga keluarga korban. Tak pelak, beberapa awak media yang berada di lokasi langsung menyerbu pihak terkait, guna menanyakan langsung dan mencari tahu prihal kematian korban. (Nst)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *