Daerah  

Paket Teror Bangkai Burung untuk Delima Silalahi, JAMSU: Ini Upaya Membungkam Pejuang Lingkungan!

Aktivis lingkungan, Delima Silalahi mendapat teror berupa kiriman paket bangkai burung.
Share

Armadaberita.com | MEDAN – Teror terhadap pejuang lingkungan kembali terjadi. Aktivis perempuan Sumatera Utara, Delima Silalahi, menerima kiriman paket berisi bangkai burung berlumur darah kering pada Jumat pagi (30/5/2025). Paket misterius itu diterima tanpa identitas pengirim dan waktu pengantaran yang jelas.

Jaringan Advokasi Masyarakat Sipil Sumatera Utara (JAMSU) mengecam keras aksi teror ini. Mereka menilai pengiriman bangkai hewan merupakan simbol intimidasi terhadap Delima yang selama ini dikenal vokal memperjuangkan hak masyarakat adat dan petani yang dirampas PT Toba Pulp Lestari (TPL).

“Ini bukan hanya teror atas kerja-kerja advokasi Delima, tapi juga bentuk kekerasan berbasis gender. Negara harus hadir dan menjamin perlindungan terhadap pejuang lingkungan. Aparat harus mengusut tuntas kasus ini secara transparan,” tegas Juniaty Aritonang, Sekretaris Eksekutif BAKUMSU.

Sinyal teror ini bukan hal baru. Pada 26 Mei lalu, sekelompok orang yang mengatasnamakan Gerakan Masyarakat-Buruh Bersatu menggelar aksi mendukung operasional PT TPL, bahkan menuntut penangkapan terhadap Delima Silalahi, Roganda Simanjuntak, dan Rocky Pasaribu.

Rusdiana Adi, Direktur BITRA Indonesia, menilai aksi ini bukan kejadian acak. “Tidak boleh ada ancaman bagi pejuang rakyat. Kalau itu terjadi, masyarakat akan bangkit mendukung pencari keadilan. Kepada kawan-kawan KSPPM, teruslah bersuara. Jangan gentar. Tutup TPL harus terus digemakan,” ujarnya.

Isu #TutupTPL kembali bergema usai dukungan tegas dari Ephorus HKBP di media sosial dan media massa. Seruan ini menginspirasi aksi masyarakat, mahasiswa, dan aktivis lingkungan yang tergabung dalam Aliansi Gerak Tutup TPL, yang turun ke jalan di Tarutung pada 27 Mei 2025.

PT TPL selama bertahun-tahun dinilai JAMSU kerap melakukan kekerasan terhadap masyarakat adat. Kasus hukum yang kini dihadapi Sorbatua Siallagan dan Jonny Ambarita menjadi contoh nyata. Karena itu, segala bentuk kekerasan, intimidasi, dan teror terhadap pejuang lingkungan tidak boleh dibiarkan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *