Bandara Aek Godang, yang pernah menjadi kebanggaan masyarakat Tabagsel, kini hanya menjadi saksi bisu masa kejayaannya.
Dulu, bandara ini menjadi gerbang transportasi udara yang menghubungkan wilayah Padang Lawas Utara (Paluta) dan sekitarnya dengan berbagai daerah di Nusantara.
Namun, kini bandara tersebut lebih dikenal sebagai fasilitas yang kurang dimanfaatkan. Apakah mungkin mengembalikan kejayaan ini?
Pertanyaan tersebut layak kita renungkan, bukan sebagai kritik kepada pemerintah dan pengelola semata, melainkan sebagai ajakan bersama untuk menyusun langkah strategis demi kemajuan ekonomi dan transportasi di Tabagsel.
Sebagai salah satu wilayah yang memiliki potensi besar, Tabagsel membutuhkan infrastruktur transportasi yang mumpuni. Bandara Aek Godang adalah kunci untuk menghidupkan kembali denyut nadi ekonomi, khususnya dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Mengapa Bandara Aek Godang Penting?
Bandara tidak hanya menjadi gerbang masuk dan keluar suatu daerah, tetapi juga cerminan dari kemajuan wilayah tersebut. Aktivitas bandara yang optimal akan membuka peluang bagi percepatan arus barang dan jasa, meningkatkan daya saing UMKM, serta membuka pintu bagi investasi.
Tak hanya itu, sektor pariwisata Paluta dan Tabagsel yang kaya dengan potensi alam dan budaya juga dapat terdongkrak.
Destinasi wisata yang selama ini kurang tereksplor dapat diperkenalkan lebih luas. Wisatawan domestik dan internasional pun akan lebih mudah menjangkau wilayah ini. Dengan demikian, Bandara Aek Godang dapat menjadi motor penggerak ekonomi yang signifikan.
Apa yang Harus Dilakukan?
Tentu saja, menghidupkan kembali Bandara Aek Godang memerlukan sinergi antara pemerintah, pengelola bandara, dan masyarakat. Langkah strategis yang perlu dilakukan meliputi:
1. Revitalisasi Infrastruktur: Pemerintah perlu mengalokasikan anggaran untuk perbaikan fasilitas dan pengembangan bandara agar memenuhi standar transportasi udara modern.
2. Menarik Maskapai Penerbangan: Perlu adanya kerja sama dengan maskapai untuk membuka kembali rute penerbangan yang strategis, terutama menghubungkan Tabagsel dengan kota-kota besar.
3. Promosi Wisata: Pemerintah daerah harus gencar mempromosikan potensi wisata Tabagsel melalui berbagai platform, termasuk bekerja sama dengan agen perjalanan.
4. Dukungan Masyarakat dan Pelaku Usaha: Masyarakat setempat dan pelaku UMKM harus siap memanfaatkan peluang yang muncul dari operasionalisasi bandara.
Bandara Aek Godang bukan sekadar infrastruktur, melainkan simbol harapan dan kebangkitan wilayah Tabagsel. Dengan kolaborasi yang solid antara semua pihak, bukan tidak mungkin kejayaan bandara ini dapat kembali diraih, bahkan melampaui masa lalunya. Kini saatnya kita menjadikan Bandara Aek Godang sebagai pintu gerbang kemajuan Tabagsel menuju dunia yang lebih luas.
Tohong Pangondian Harahap,
Tokoh Masyarakat Padang Lawas Utara & Ketua PWI Kabupaten Padang Lawas Utara