Medan, ArmadaBerita.Com
Upaya Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Utara (BI Sumut) dalam menjaga stabilitas harga terbilang cukup ampuh. Pasalnya, harga kebutuhan pokok yang kerap naik-turun, namun masih dalam kondisi stabil.
Dalam hal ini, BI Sumut bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) selalu bersinergi dalam rangka pengendalian inflasi di Sumatera Utara melalui beberapa strategi.
Pertama, Ketersediaan Pasokan. BI Sumut bersama TPID mendorong peningkatan produksi melalui pemberian bantuan Sarpras dan gerakan menanam serentak. Hal ini bertujuan mendorong peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pangan melalui pemberian bantuan sarana dan prasarana serta pelatihan kepada kelompok tani di daerah sentra dan wilayah potensial produksi.
“Selain itu, upaya peningkatan produksi juga dilakukan melalui gerakan tanam serentak di sejumlah daerah sentra hortikultura, seperti Karo, Langkat, dan Deli Serdang,” terang Kepala BI Sumut, IGP Wira Kusuma pada pertemuan Bincang Bareng Media (BBM) di gedung BI Sumut Lt 6, Medan, Kamis (19/12/2024).
Kedua, Keterjangkauan Harga. Melalui Gerakan Pangan Murah dan Operasi Pasar serta Peluncuran Toko Pantau Inflasi sebagai pusat referensi harga. Dinas Perdagangan dan Dinas Ketapang Provinsi, Kabupaten/Kota secara aktif melaksanakan Gerakan Pangan Murah dan Operasi Pasar Murah, yang telah dilaksanakan di 560 titik.
“Komoditas yang disediakan meliputi Beras, Minyak Goreng, Gula Pasir, Telur, Tepung Terigu, Bawang Merah dan Cabai Merah,” terang Wira yang turut didampingi Deputi Kepala Perwakilan BI Sumut, Iman Gunanti, Deputi Kepala Perwakilan BI Sumut, Suharman Tabrani, dan Asisten Direktur, Tutut Tiana.
Selain itu, diluncurkan Toko Pantau Inflasi sebagai pusat referensi harga untuk memberikan informasi terkini dan akurat terkait harga bahan pangan, sehingga dapat membantu masyarakat dalam berbelanja secara bijak.
Ketiga, Kelancaran Distribusi. Melalui Sidak pasar, Kerjasama Antar Daerah (KAD) dan Fasilitasi Distribusi Pangan kepada truk pengangkut sembako. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan seluruh Kab/Kota rutin melakukan sidak pasar guna memastikan ketersediaan pasokan dan kestabilan harga bahan pangan menjelang HBKN.
“Selain itu, turut mendukung Fasilitasi Biaya Distribusi (FDP) pengangkut sembako serta memperkuat Kerjasama Antar Daerah (KAD) untuk menjaga distribusi dan ketersediaan pangan,” jelas Wira.
Keempat, Komunikasi yg Efektif. Melalui Iklan Layanan Masyarakat (ILM) Belanja Bijak, High Level Meeting dan Rapat Koordinasi. Dalam hal ini BI Sumut bekerjasama dengan Provinsi Sumatera Utara melakukan moral persuasion untuk mengelola ekspektasi masyarakat terhadap ketersediaan stok bahan pangan melalui Iklan Layanan Masyarakat Belanja Bijak yang tayang di media sosial dan videotron milik Pemerintah Provsu dan Bank Indonesia.
Selain itu, High Level Meeting TPID dan Rapat Koordinasi rutin dilaksanakan untuk merumuskan kebijakan strategis dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan menjelang HBKN.
Sebelumnya BI Sumut telah melaksanakan High Level Meeting TPID se- Sumatera Utara dalam rangka pengendalian inflasi menjelang HBKN Nataru pada 5 Desember lalu.
Kegiatan ini menghasilkan, beberapa kesepakatan. Diantara, Peningkatan intensitas upaya TPID dan satgas pangan dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan menjelang HBKN. Kemudian, Penguatan poktan dan perluasan program hulu-hilir produk pertanian untuk pengendalian inflasi dan peningkatan kesejahteraan petani.
Selanjutnya, Perlunya satu data Sumatera Utara untuk mendukung perumusan kebijakan daerah. Lalu, Peningkatan peran BUMD sebagai offtaker produk pertanian dan stabilisasi harga. Kemudian, Penyusunan Roadmap pengendalian inflasi 2025-2027, dengan mengedepankan ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani. Terkahir adalah Mengoptimalkan Gertak (Gerakan Penanganan Inflasi Serentak se-Sumatera Utara), melalui pasar murah, pangan murah, hingga menanam serentak. (Asn)