EKBIS  

Dampak Virus Corona di California, IHSG Terpuruk Atau Anjlok 153 poin

Share

ArmadaBerita.Com

IHSG terpukul sangat dalam pada perdagangan hari ini. IHSG terpuruk 2.69% di level 5.535,69 atau anjlok 153 poin.

“Melemahnya penutupan IHSG seiring ditemukannya kasus baru virus corona di California, AS,” kata, pengamat ekonomi, Gunawan Benjamin kepada wartawan, Kamis (27/2/2020).

Gunawan menyebut, Indeks futures di AS mengalami penurunan yang mengindikasikan tekanan terhadap bursa di Amerika saat dibuka nantinya.

“Pernyataan presiden AS Donald Trump sekalipun bahkan tidak mampu meyakinkan pelaku pasar,” sebutnya.

Trump menyatakan tidak perlu panik. Namun pasar keuangan justru bereaksi lain dengan tetap keluar dari pasar keuangan.

Tekanan pun berlanjut ke sejumlah pasar keuangan di negara lain. Bahkan IHSG menukik tajam saat diperdagangkan disekitar pukul 15.00 hingga penutupan perdagangan.

“Yang membuat pelaku pasar panik adalah korban yang terjangkit virus corona di AS, adalah orang yang tidak mengunjungi negara yang terkena wabah sebelumnya, atau bahkan berinteraksi dengan orang yang trinfeksi sebelumnya,” tuturnya.

Pelaku pasar pun lantas menterjemahkan kejadian tersebut sebagai kasus yang baru dan belum ditemukan asal muasal penyebaran covid-19 di Amerika Serikat.

Alhasil, kata Gunawan, pelaku pasar mengkuatirkan adanya potensi masalah serupa yang dialami Cina sejauh ini.

Terlebih hal tersebut melanda AS yang jelas menjadi motor penggerak perekonomian global.

“Dengan ditemukannya virus baru dengan asal muasal yang belum di ketahui, hal ini berarti pasar keuangan menghadapi ancaman serius dari sejumlah faktor yang sulit diperkirakan, dan faktor tersebut memiliki daya rusak terhadap sistem keuangan maupun ekonomi secara signifikan,” imbuhnya.

Secara teknikal, masih kata Gunawan, IHSG pada hari ini berhasil menembus level psikologis 5.600.

“Dan ini bukan kabar baik tentunya. Tekanan secara teknikal ditambah sentimen fundamental (covid 19) yang buruk sangat berpeluang menggiring pasar akan kembali tertekan,” ujarnya.

Bersamaan dengan itu, rupiah kembali terpuruk ke level 14.025 per us dolar. “Tekanan pada pasar keuangan domestik saat ini benar benar mengikis kepercayaan pelaku pasar,” pungkas Gunawan. (Nst)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *