Sekolah Sadarkan Generasi Muda Soal Bahaya E-waste dan Peran Proaktif Mereka dalam Lingkungan

Kegiatan edukasi e-waste dan e-waste collection di SD Santo Yosef Duri.
Share

Duri, Armada Berita – Di era digitalisasi yang meluas, pelajaran di luar kurikulum menjadi semakin penting. Salah satu isu yang harus diwaspadai adalah penumpukan sampah elektronik, atau yang dikenal dengan istilah e-waste. Bagaimana memahami bahaya e-waste dan tindakan proaktif untuk menghadapinya adalah pelajaran yang sangat penting bagi generasi muda. SD Santo Yosef Duri bersama Bank Sampah Mengajar by Bank Sampah Balai Raja telah memahami betapa krusialnya isu ini.

Pada Jumat, 13 Oktober 2023, ratusan murid di SD Santo Yosef Duri mendapat kesempatan unik untuk belajar tentang e-waste, sembari memperingati Hari Sampah Elektronik Internasional yang jatuh pada tanggal 14 Oktober. Bank Sampah Mengajar telah memainkan peran penting dalam memberikan edukasi mengenai e-waste dan pengumpulan e-waste.

Kepala SD Santo Yosef Duri, Polorida, S.Si, menjelaskan bahwa program edukasi e-waste dan pengumpulan e-waste ini sesuai dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). P5 adalah kurikulum lintas disiplin ilmu yang bertujuan menciptakan pemikiran solutif terhadap permasalahan lingkungan sekitar, termasuk bahaya e-waste. Melalui program ini, siswa dan guru diajak untuk memahami pentingnya menjaga lingkungan dari bahaya e-waste yang mungkin timbul dari perangkat seperti smartphone dan laptop.

Edukasi mengenai e-waste dan pengumpulan e-waste ini dipimpin oleh pendiri Bank Sampah Mengajar, Berto Sitompul, yang merupakan pelopor edukasi e-waste di Sumatera. Materi yang disampaikan mencakup bahaya dari sampah elektronik dan panduan tentang cara mengelolanya dengan benar. Selain itu, penekanan juga diberikan pada pentingnya membuang e-waste di tempat yang benar, seperti bank sampah atau drop box yang disediakan oleh Dinas Lingkungan Hidup.

Hari Sampah Elektronik Internasional (E-waste Day) pertama kali diinisiasi pada tahun 2018 oleh ITU (International Telecommunication Union) dan Forum WEE (Waste Electrical and Electronic Equipment) dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya daur ulang limbah elektronik. Berto menyatakan, “Hari Sampah Elektronik Internasional tahun 2023 mengusung tema ‘Anda dapat mendaur ulang apapun yang menggunakan steker, baterai, dan kabel’. Dengan tema ini, diharapkan kita semua dapat mengambil tindakan konkret dengan membuang sampah elektronik di fasilitas pengumpulan, seperti bank sampah atau drop box yang disediakan oleh Dinas Lingkungan Hidup, untuk proses daur ulang.”

Edukasi ini adalah langkah awal yang positif untuk mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi tantangan lingkungan yang kompleks di masa depan. Di SD Santo Yosef Duri, murid-murid belajar untuk menjadi pelindung lingkungan, satu e-waste pada satu waktu. (Dewa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *