Medan, ArmadaBerita.Com
Untuk meminimalisir dari pantauan Aparat Penegak Hukum (APH), bahkan awak media, bandar-bandar judi di Kota Medan memanfaatkan gang-gang sempit yang padat penduduk untuk menjadikan lokasi bisnis haramnya.
Seperti di Gang Florida Kelurahan Titi Kuning Kecamatan Medan Johor. Lokasi ini diduga terseda judi Tembak Ikan yang ramai digandrungi masyarakat sekitar hingga daerah lain. Kawasan judi ini berada di wilayah hukum Polsek Deli Tua. Para pemain lokal biasanya adalah warga turunan. Sebab diduga bisnis haram ini dikelola oleh seorang etnis Tionghua.
Berdasarkan penelusuran awak media di lokasi sejak, Kamis (16/11/2023), arena judi tembak ikan yang sebelumnya diinformasikan warga ini berada di sebuah rumah yang cukup luas arealnya. Akan tetapi, para pengunjung harus melintas Gang Florida dengan mengendarai sepeda motor. Biasanya akses ke lokasi juga bisa dari Jalan Besar Deli Tua tepatnya depan Pabrik kertas Gang Florida masuk hingga ke dalam berjarak lebih kurang 400 meter, lalu berbelok ke kanan lebih kurang 50 meter belok ke kiri melintasi Rel kereta api.
“Tepat dibalik rel itulah lah ada sebuah rumah dinding papan yang di jadikan lokasi tempat mesin judi tembak ikan yang dipadati pemain dan pada umumnya warga negara turunan,” kata salah seorang warga tak jauh dari lokasi judi kepada wartawan.
Wanita dengan panggilan Ling Ling ini mengatakan bahwa tempat itu terbilang baru. Menurutnya, bisnis ini beroprasi karena lokasi judi sebulumnya yang berada di Jalan Berlian Sari IV sudah tutup, sehingga memungkinkan akan meraih untung lebih besar karena banyaknya peminat.
“Ini baru. Kalau yang di Berlian Sari IV sementara tutup, jadi karena disini buka, pemain yang lama kumpulnya ke sini,” katanya.
Ketika ditanya siapa pemilik usaha tersebut, Ling Ling mengaku tidak mengetahui identitas pemiliknya. “Saya tidak tau siapa yang punya, tapi ada yang jaga bapak-bapak pakai loreng,” ucapnya.
Dia menambahkan bahwa sering ada mobil bertuliskan Polsek Deli Tua berputar di depan lokasi perjudian tembak ikan tersebut. “Siang sekali dan malam sekali mobil itu seperti patroli ke mari, mungkin untuk patroli mana tau ada keributan,” ucapnya dengan polos.
Warga pun mengaku heran mengapa polisi tidak menutup areal judi tersebut. Padahal menurut warga, para pemainnya cukup ramai berkumpul hingga keberadaanya bisa diketahui banyak orang. “Heran saya, apa polisi nggak tau atau sengaja dibiarkan?” Semoga lah nggak mempengaruhi banyak orang terjerumus dan nggak semakin meningkatkan kejahatan karenanya,” harapnya.
Wartawan media ini menyempatkan memoto lokasi dengan berhati hati, menghindari pantauan dari sang pengawas. (BES)
Klik subscribe, untuk mendapatkan pemberitahuan informasi terbaru.